RI-China Sepakati Bangun Waduk Jenelata dan Riam Kiwa

Ilustrasi waduk penyedia air minum
Sumber :
  • http://jelajahtravkulindonesia.blogspot.co.id/

VIVA – Kunjungan Perdana Menteri China, Li Keqiang dan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor menyepakati sejumlah kerja sama. Salah satunya mengenai pembangunan Waduk Jenelata di Sulawesi dan Waduk Riam Kiwa di Kalimantan.

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Pembangunan kedua waduk itu, disepakati dengan penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara dua menteri. Penandatanganan disaksikan oleh Presiden Jokowi dan PM Li.

Dari pihak Indonesia, MoU diteken oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono. Sementara dari China, diteken oleh Ketua Badan Kerja sama Pembangunan Internasional RRT Wang Siau Tau.

Susun Roadmap, Bahlil Sebut Kebutuhan Investasi Hilirisasi Capai US$618 Miliar hingga 2040

Untuk Waduk Jenelata diprediksi bisa menampung 223 juta meter kubik air. Air dalam jumlah sebesar itu, bisa juga dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik untuk daerah Gowa dan Kota Makassar.

Bendungan yang terletak di Kabupaten Gowa tersebut, menggunakan lahan sekitar 2.200 hektare. Sementara total anggaran pembangunannya diprediksi mencapai Rp1,63 triliun.

Pengamat Apresiasi Prabowo, 2 Pekan di Luar Negeri Mampu Bawa Investasi USD 18,5 Miliar

Ilustrasi waduk

Sementara itu, Waduk Riam Kiwa terletak di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan pembangunan waduk ini, diprediksi bisa menampung 127 juta meter kubik air.

Dengan jumlah sebesar itu, juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber air untuk irigasi dan bisa mengairi persawahan hingga 5.000 hektare lahan. Selain itu, Waduk Riam Kiwa juga disebut bisa digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 2,7 MW.

MoU juga ditandatangani terkait kerja sama Pembangunan ekonomi komprehensif regional. Di mana pemerintah Indonesia diwakili Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, sementara dari China diwakili Ketua Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional He Lifeng.

Terkait ekonomi komprehensif ini, PM Li juga berjanji akan mengutus orang-orangnya untuk mengkaji.

"Kami akan mengirim lagi tim ahli dari Tiongkok untuk menelaah lagi usulan empat koridor ekonomi yang diusulkan khususnya pembangunan pelabuhan, ekonomi pesisir, pembangunan pengolahan perikanan untuk bisa bekerja sama," jelas PM Li.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya