Kloning Ok-Oce di Jateng Diklaim Sudah Latih 2000 Wirausaha
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Gerakan pemberdayaan ekonomi yang disebut Ayo Obah, diklaim telah melatih 2.000 wirausaha. Program itu banyak menyasar wirausahawan muda di Jawa Tengah.
Ayo Obah, sebenarnya program yang digagas calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Diadopsi atau hasil kloning dari program OK-OCE di DKI Jakarta yang kali pertama diperkenalkan oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno, saat kampanye pilkada.
OK-OCE adalah singkatan dari One Kecamatan-One Centre of Entrepreneurship, bertujuan mencetak wirausaha baru di Jakarta, agar dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
Ketua Gerakan Kewirausahaan Ayo Obah, Abdul Walid,mengatakan bahwa antusiasme masyarakat Jawa Tengah, menyambut gerakan Ayo Obah sangat terlihat di sejumlah daerah seperti di Solo, Pati, hingga Purwokerto. “Sejak dua bulan diluncurkan, gerakan ini telah melatih lebih dari 2.000 peserta," katanya di Semarang pada Senin 7 Mei 2018.
Gerakan Ayo Obah bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah, dan membuka peluang usaha, agar tidak ada lagi pengangguran. Peluncuran program diawali pelatihan kewirausahaan yang diampu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Semarang pada 4 Maret 2018.
Program ini menjadi salah satu penyokong 22 janji kerja Sudirman-Ida, yang berjanji menciptakan lima juta lapangan kerja jika terpilih sebagai gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023.
Abdul menyebut, Ayo Obah adalah program pengorganisasian, partisipasi dan konsolidasi potensi usaha masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di komunitas.
Berbagai pelatihan telah dilakukan oleh para fasilitator Ayo Obah di berbagai kota di Jateng. Seperti Coach Faransyah Jaya dari OKE-OCE, Indra Uno, yang merupakan Ketua Yayasan Mien Uno, dan Sandiaga Uno.
“Ayo Obah akan terus memberikan pelatihan, pendampingan, dukungan permodalan, peningkatan akses pasar dan pemanfaatan teknologi kepada warga Jateng yang mengikuti program tersebut,” katanya.
Sudirman Said merasa girang dengan besarnya respons masyarakat. Dia berharap, janji pasangan Sudirman-Ida untuk menciptakan lima juta lapangan kerja bukanlah mimpi belaka. "Saya kira, dengan mengundang semua elemen mulai petani, nelayan, buruh, hingga budayawan, hal itu akan terwujud," katanya.