Transaksi Kartu Debet Naik 143,7 Persen
- VIVA.co.id/Arrijal Rachman
VIVA – Bank Indonesia mencatat, transaksi melalui kartu debet di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Sejak Desember 2017 hingga Maret 2018, mengalami peningkatan sebesar 143,7 persen.
Direktur Elektronifikasi dan Inklusi Keuangan Departemen Pengawasan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, pada Desember 2017, jumlah transaksi kartu debit mencapai 442.000 transaksi, dengan nilai transaksi Rp219,5 miliar.
Sementara itu, pada Maret 2018, menunjukkan volume transaksi mencapai 338 juta transaksi, dengan nilai mencapai Rp1,89 triliun.
"Tercatat bahwa rata-rata pertumbuhan volume sejak Desember 2017, sebesar 143,7 persen setiap bulannya hingga kini. Ini akan terus bertambah, sejalan dengan diluncurkannya kartu GPN (Gerbang Pembayaran Nasional)," ujar Pungky dalam acara peluncuran bersama kartu GPN di BI, Jakarta, Kamis 3 Mei 2018.
Dengan adanya kartu GPN tersebut, menurut dia, volume transaksi kartu debet akan semakin meningkat. Sebab, transaksi melalui kartu debet dengan logo tersebut akan lebih murah, efisien, cepat, dan mudah.
"Logo GPN menunjukkan semangat industri perbankan secara bersama. Ini tidak terbatas untuk retail komersial saja, tetapi termasuk untuk bantuan sosial, kartu Indonesia sehat, maupun lainnya," ujarnya.
Pungky menambahkan, dari 100 lembaga penyelenggara jasa sistem pembayaran, 98 bank telah memperoleh logo GPN dari BI. Dari angka tersebut, 38 bank sudah berhasil mendistribusikan 60 persen dari 400 ribu kartu yang ditargetkan.
"Dalam pembangunan maupun pengembangan sistemnya, terlihat bahwa industri keuangan nasional mampu melaksanakan GPN dengan baik," ujarnya.
Karena itu, dia berharap, setiap pihak harus mendukung perkembangan sistem pembayaran ini. Caranya, dengan terus mengampanyekan agar sistem pembayaran tersebut bisa menjadi identitas sistem pembayaran Indonesia.
"Sehingga, masyarakat Indonesia bisa bangga bertransaksi menggunakan GPN, sehingga juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi indonesia," ujarnya.