Formasi Tenaga Kerja RI dan China di Proyek Kereta Cepat
- VIVA.co.id/Maryadi
VIVA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyatakan, pihak China berkomitmen untuk melatih tenaga kerja Indonesia dalam pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin mengatakan, pihak China berkomitmen untuk memperlihatkan kepada publik bahwa ada kerja sama yang baik antara China dan Indonesia dalam proyek kereta cepat.
Namun demikian, dalam pertemuannya dengan pihak China Railway Corporation itu, Ridwan mengungkapkan tak ada pembahasan secara spesifik mengenai porsi tenaga kerja China dengan tenaga kerja Indonesia.
"Tadi enggak ngomong spesifik tentang itu (porsi tenaga kerja), yang tadi beliau katakan akan melibatkan lebih banyak tenaga kerja Indonesia," kata Ridwan usai pertemuan dengan General Manager China Railway Corporation, Lu Dongfu dan delegasi di kantornya, Rabu 2 Mei 2018.
Pekerja Indonesia (helm kuning) di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (VIVA.co.id/Arrijal Rachman)
Mengenai angka spesifik program alih teknologi, Ridwan tak merinci. Ia hanya mengatakan bahwa pekerja ahli China akan memberikan pendampingan khusus kepada pekerja Indonesia. Perbandingannya 1:4.
"Tadi menggambarkan, nanti ada pendampingan satu tenaga kerja mereka dengan tiga sampai empat tenaga kerja Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno juga telah mengatakan bahwa dalam pembangunan proyek kereta cepat akan didukung pekerja ahli China. Khususnya dalam pengerjaan terowongan yang kompleksitasnya tinggi.
Pekerja Indonesia disebut akan mendampingi sebagai bentuk alih teknologi, kemampuan dan pengetahuan sebagaimana yang telah disepakati antara Indonesia dan China.
"Porsi pengerjaannya memang kami secara teknologi masih belajar dari China Railway. Tapi juga sudah committed untuk belajar dari mereka, sehingga Wijaya Karya sebagai partner-nya juga mengirim orang-orangnya melakukan ini," tutur Rini di Jakarta.