Dana Kereta Cepat Jakarta-Bandung Cair, Ini Penggunaannya
- VIVA.co.id/Dusep Malik
VIVA – China Development Bank telah menggelontorkan dana pinjaman tahap pertama sebesar US$170 juta atau setara Rp2,28 triliun untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Proyek itu dikerjakan oleh China Railway Corporation sebagai induk usaha dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bersama dengan PT Wijaya Karya Tbk sebagai salah satu anggota Konsorsium Kontraktor Pembangunan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Sumarno, menjelaskan, pinjaman dana tersebut nantinya akan terlebih dahulu digunakan untuk membayar uang muka kontraktor, baik kontraktor asal China maupun Indonesia.
"Pinjaman sudah mulai keluar. Tapi kami memang hati-hati kalau pinjaman. Kami enggak mau narik kalau enggak butuh. Jadi yang kemarin, kami pertama tarik US$170 juta untuk membayar kontraktor, uang muka kontraktor dari China maupun kontraktor Indonesia," ujar Rini di Kawasan Halim, Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018.
Rini juga menjelaskan, untuk penarikan pinjaman itu nantinya akan terus dilakukan secara berkala, dan ditargetkan dalam beberapa bulan mendatang akan bisa ditarik lagi.
"Memang targetnya 2-3 bulan ini kami akan menarik US$1 miliar. Tapi bertahap, supaya kami belum apa-apa (masa) sudah bayar bunga," tuturnya.
Bersamaan dengan cairnya pinjaman tersebut, Rini menambahkan, dari 22 titik kritis pembangunan proyek KCJB sepanjang Jakarta-Bandung, 14 titik sudah dilakukan konstruksi, sehingga diharapkan delapan titik lainnya juga sudah bisa dimulai konstruksi pada 7 Mei 2018.
"Jadi 22 titik itu kami harapkan setelah tanggal 7 Mei sudah mulai semua," ujarnya.
Rini menegaskan, proyek yang ditaksir bakal menghabiskan anggaran Rp82,7 triliun itu akan rampung pada Maret 2021. Pada saat ini, pembebasan lahan proyek KCJB telah mencapai 64,2 persen.
Dia juga mengharapkan, dengan adanya pembangunan proyek kereta cepat ini, mobilisasi masyarakat akan terus bisa dipercepat dari Jakarta hingga Bandung atau sebaliknya, hingga hanya 40 menit, dengan kecepatan rata-rata kereta mencapai 350 kilometer per jam.
"Dan di China sekarang sudah membangun lebih dari 25 ribu km kereta cepat. Dengan kecepatan Beijing-Shanghai secepat 350 km per jam. Nanti di Jakarta-Bandung akan sama dengan yang di Beijing-Shanghai yaitu 350 km per jam," ujarnya.