Mengintip kecanggihan Keramba Apung Offshore Menteri Susi
- instagram @kkpgoid
VIVA – Selama ini kita sering melihat bentuk keramba tradisional yang buat oleh nelayan di sekitaran pantai di Indonesia. Keramba tersebut terletak tak jauh dari bibir pantai dan menggunakan sistem tradisional. Namun, kini sejak 24 April 2018 Indonesia telah memiliki Keramba Jaring Apung offshore (lepas pantai) guna mendorong budidaya ikan di laut.
Keramba Jaring Apung (KJA) Offshore ini adalah salah satu proyek kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan pemerintah Norwegia. Lokasi KJA Offshore inipun berada di sekitar 8 mil atau 45 menit perjalanan dengan kapal dari pelabuhatan pendaratan ikan Cikidang, Desa Bababkan, Kabupaten Pangandaran.
"Coba bandingkan dengan Keramba Jaring Apung biasa yang produksi setiap unit hanya 5,4 ton per tahun. KJA lepas pantai ini bisa menghasilkan 816 ton per tahun dari setiap unit," ujar Presiden Jokowi saat meresmikan KJA di Pengandaran, seperti dikutip dari Facebooknya @Jokowi, Minggu 29 April 2018.
Berdasarkan data yang dihimpun VIVA, KJA Offshore yang diresmikan ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan KJA trandisional yang ada selama ini, yaitu KJA Offshore tahan terhadap gelombang tinggi di laut, memiliki daya tahan hingga 10 tahun serta mudah dalam pemasangan dan pelepasan jaring.Â
Selain itu, dengan penggunaan teknologi KJA Offshore ini ke depannya akan menyerap setidaknya sebanyak 1.450 orang tenaga kerja mulai dari proses pembangunan hingga proses pengolahan dan pemasaran. KJA Offshore juga diproyeksi dapat meraup keuntungan dari budidaya ikan mencapai Rp181 miliar di tiga lokasi di Indonesia.
Perlu diketahui, KJA Offshore itu sendiri adalah keramba yang dapat ditenggelamkan dan diapungkan sesuai dengan kebutuhan. Keramba ditenggelamkan ketika badai atau gelombang tinggi dan kemudian dapat diapungkan kembali ketika cuaca sudah membaik. KJA terdiri dari rangka pijakan untuk inspeksi, lalu jaring apung memakai pelampung serta tertambat pada rangka.
Saat ini akan dibangun tiga KJA Offshore di Indonesia yaitu Pangandaran Jawa Barat, Sabang Aceh Dan Karimun Jawa, Jawa Tengah. Dari tiga lokasi tersebut nantinya akan disebar bibit ikan Kakap Putih atau dikenal juga dengan nama Barramundi sebanyak 120 ribu-150 ribu ekor. Dan diproyeksikan akan mampu panen sebanyak 945 ton di tiap lokasi.