Potensi Triliunan, Jokowi Genjot Industri Fesyen Muslim

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Agus Rahmat/VIVA

VIVA – Presiden Joko Widodo mengundang puluhan komunitas fesyen muslim di Istana Bogor. Hal yang dibahas adalah potensi bisnis yang mencapai ratusan triliun dari produk fesyen muslim ini. 

Dari Fesyen hingga Kuliner, Trademark Market Jadi Panggung Multisektor Industri Kreatif

Potensi ini dilihat oleh Jokowi, saat membuka Muslim Fashion Festival (Mufes) 2018 di JCC beberapa waktu lalu. Potensi yang sangat besar ini menurutnya, harus dimaksimalkan untuk bisa menguasai pasar dalam negeri maupun luar negeri.

"Saya mendapatkan informasi bahwa dalam satu tahun ada Rp166 triliun nilai ekonomi dari industri fesyen di fesyen muslim. Dan di busana muslimnya Rp54 triliun. Ini kan sebuah jumlah yang sangat besar sekali," kata Jokowi, dalam sambutannya, Kamis, 26 April 2018.

Peragaan Busana Kolaborasi Antara CCI dan Desainer Indonesia Jadi Sorotan di Cotton Day 2023

Jokowi tetap optimis, kalau ini bisa digarap serius maka Indonesia bisa menguasai industri fesyen muslim dunia. Mengingat, peluang itu masih terbuka lebar saat ini.

"Tetapi ini saya kira bisa diinjeksi lagi untuk naik terutama di pasar pasar luar. Saya tadi sudah menyampaikan kepada menteri untuk disiapkan," lanjutnya.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Jokowi berharap ada input yang positif dari pertemuan ini. Sehingga bisa digarap bersama, dan busana muslim Indonesia bisa semakin berjaya di tingkat dunia.

"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia saya kira kesempatan itu terbuka lebar di depan. Tetapi memang harus ada kerja sama yang baik antara desainer antara pengusaha, pengusaha busana muslim dan juga pemerintah bersama-sama," kata Jokowi.

Turut mendampingi presiden, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Koordinator Staf Khusus Teten Masduki.
 

Gurun Atacama, Chili

Mengenal Gurun Atacama, Tempat Pembuangan Pakaian Gak Laku

Gurun Atacama, Chili dikenal sebagai tempat terkering di dunia. Namun, jarang yang mengetahui bahwa tempat ini dijadikan sebagai pembuangan akhir pakaian yang tidak laku.

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2024