Isu Tsunami 57 Meter Ganggu Industri Properti
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
VIVA – Isu gempa dan tsunami besar di pulau mencuat setelah adanya prediksi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebut ada potensi gelombang tsunami setinggi 57 meter di Pandeglang, Banten yang daya terjangnya mencapai Jakarta Utara. Meski begitu, BPPT kembali mengklarifikasi bahwa itu hanya sebatas prediksi.
Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung, menilai isu tersebut, belum berpengaruh besar terhadap pasar properti di sekitarnya.
"Sekarang sih belum (pengaruh ke harga properti), orang Indonesia ini kan pemaaf yah, biasanya kalau abis gempa ada impact-nya sedikit, nanti naik lagi," kata Untung di Jakarta, Rabu 18 April 2018.
Meski begitu, dia mengakui untuk beberapa kasus, seperti daerah rawan gempa dan bencana akan membuat harga properti di suatu wiilayah menjadi turun.
"Kalau turun case by case pasti ada. tapi secara global kita melihatnya belum ada turun. nah justru, itu bahayanya sebelum turun itu, milenial harus segera masuk (untuk membeli). artinya masih terus naik terus," ujarnya.
Menurutnya, turunnya harga properti tidak akan berlangsung lama. Jarak penurunan harga properti dengan kenaikan harga properti dinilainya masih jauh berbeda. Sehingga, dia menyarankan investasi sektor properti memang masih menjanjikan.
"Kalau nunggu turun kan balik lagi kan. Karena turun sedikit, orang ngeliat murah, masuk lagi ramai-ramai, akhirnya mahal lagi. karena memang prinsip ekonomi terbuka ini kan," ujarnya