Multi Bintang Bagi Dividen Hampir Seluruh Laba Bersih

Direktur Keuangan PT Multi Bintang Indonesia Tbk Eric Mul.
Sumber :
  • Bayu Nugraha/VIVA.co.id

VIVA – Perusahaan bir PT Multi Bintang Indonesia Tbk membagikan hampir seluruh laba bersihnya sebagai dividen kepada para pemegang saham. Adapun dividen yang dibagikan sebesar Rp1,321 triliun dari laba bersih perusahaan sepanjang 2017 yang mencapai Rp1,322 triliun.

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

Keputusan tersebut disampaikan dalam paparan publik perusahaan yang dilakukan pada hari ini, Selasa 17 April 2018 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

"Kami hampir 100 persen bagi dividennya. Adapun dividen final untuk periode 2017 sebesar Rp487 per saham yang telah disetujui dalam RUPS. Sementara itu, dividen interim Rp140 per saham juga termasuk yang telah disetujui," ujar Direktur Keuangan Multi Bintang Indonesia, Eric Mul.

Turun 7,8 Persen, Adaro Energy Cetak Laba US$1,17 Miliar Kuartal III-2024

Dalam paparannya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2017 tercatat sebesar Rp1,32 triliun, naik 34,9 persen dari 2016 yang sebesar Rp981,82 miliar. Hampir 100 persen dari laba bersih tersebut dibagikan kepada para pemegang 2,1 miliar saham yang dimiliki perusahaan.

Perusahaan dengan kode emiten MLBI itu juga melaporkan sepanjang 2017 meraup penjualan bersih Rp3,39 triliun atau naik 3,98 persen dari periode akhir 2016 sebesar Rp3,26 triliun. Sementara itu, MLBI mencatat laba kotor Rp2,27 triliun atau naik 5,58 persen dari tahun lalu yang hanya Rp2,15 triliun.

Produsen Susu Ultra hingga Teh Kotak Ini Cetak Laba Bersih Rp 893 M Kuartal III-2024, Turun 6 Persen

"Kenaikan empat persen pendapatan Multi Bintang dari Rp3,26 triliun menjadi Rp3,39 triliun di tahun 2017 ini didorong dari pertumbuhan double digit dari Heineken, bir premium internasional, dan peluncuran dua inovasi produk baru Heineken Light dan Bintang Radler Orange," katanya.

Sementara itu, total kewajiban dan utang perseroan turun tipis menjadi Rp1,44 triliun dari sebelumnya Rp1,45 triliun. Utang tersebut terdiri atas utang jangka panjang sebesar Rp141,05 miliar dan utang jangka pendek Rp1,3 triliun.

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

miten manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)membidik peluang pasar industri electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024