Raih Rp5 T dari Reksa Dana, Waskita Percepat Tol Trans Jawa
- ANTARA FOTO/Paramayuda
VIVA – PT Waskita Toll Road berhasil meraup pendanaan sebesar Rp5 triliun melalui penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas atau RDPT Ekuitas Danareksa lnfrastruktur Trans Jawa pada underlying asset sahamnya di perusahaan investasinya, yaitu PT Waskita Transjawa Toll Road atau WTTR.
Direktur Utama WTR Herwidiakto menjelaskan, dana ini nantinya digunakan untuk menyelesaikan tiga proyek tol ruas Trans Jawa yang dimiliki Waskita, demi menghadapi Lebaran. Tiga ruas itu, yakni Kanji-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo dengan panjang tol mencapai 123,8 kilometer.
"Kita genjot terus ini, karena ditarget pemerintah, terutama (Kementerian) PUPR, harus bisa tembus sampai Semarang," ujar dia di Jakarta, Selasa 10 April 2018.
Herwi menambahkan, RDPT berbasis ekuitas terbesar di Tanah Air ini diterbitkan oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) sebagai manajer investasi dan PT Bank Mega Tbk, sebagai bank kustodian, di mana dalam transaksi ini Danareksa Sekuritas bertindak sebagai arranger.
Selain itu, kata dia, penerbitan RDPT Ekuitas WTR ini merupakan langkah strategis dan sinergi positif dengan sesama BUMN, memperkuat pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Kemudian, melalui penerbitan RDPT ini, lanjut Herwi, WTR memiliki ruang lebih lebar untuk menyelesaikan proyek eksisting dan melakukan investasi di proyek jalan tol baru.
"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan para investor atas penerbitan produk RDPT Ekuitas ini. Hanya dalam dua bulan produk ini langsung terserap hingga Rp5 Triliun, ini pencapaian yang luar biasa," ucapnya.
Terkait sumber investasi tersebut, Direktur Utama Danareksa Sekuritas, Jenpino Ngabdi menjelaskan, investornya berasal dari yang memiliki portofolio dana pensiun dan asuransi. Sehingga, solusi pendanaan tersebut terhadap qualified investor dan tidak dijual pada ritel.
Dia menambahkan, RDPT ekuitas ini akan menggunakan dua skema transaksi. Skema pertama, WTR akan mengalihkan 57,14 persen saham lama WTTR kepada RDPT senilai Rp2,85 triliun.
Selanjutnya, WTTR akan menerbitkan saham baru sebesar 30 persen kepada RDPT senilai Rp2,15 triliun. Setelah transaksi ini RDPT akan menguasai 70 persen saham WTTR, sedangkan saham WTR berkurang dari 99 persen menjadi 30 persen.
"RDPT Ekuitas WTR ini memiliki jangka waktu lima tahun. RDPT ini merupakan solusi pendanaan alternatif bagi investor profesional dan proyek-proyek infrastruktur. Skema produk dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek maupun investor,” kata Jenpino.
Atas dasar itu, Herwi berharap, dengan adanya pembiayaan jalan tol melalui skema tersebut, bisa mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya untuk jalan tol.
"Semoga dengan pembiayaan jalan tol melalui skema ini memberikan manfaat dalam mempercepat penyelesaian pembangunan di indonesia, sehingga dampak positif bisa dirasakan masyarakat," ujarnya. (asp)