Menhub Janji Ganjil-Genap di Tol Tak Persulit Masyarakat
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan penerapan ganjil-genap di tol bukan ditujukan untuk menyulitkan masyarakat dalam bertransportasi. Ini justru bagian dari upaya mendidik masyarakat agar menggunakan transportasi massal.
"Ini perlu diketahui masyarakat, bahwasanya kita bukan ingin mempersulit mereka agar tidak menggunakan mobil pribadi, tapi alangkah indahnya kalau kita sama-sama naik bus," ujar Budi di Jakarta, 10 April 2018.
Selain itu, lanjut Budi, perluasan penerapan ganjil-genap untuk gerbang tol di ruas-ruas tol lain, seperti di Tol Jagorawi dan Tol Tangerang, juga perlu terus dilakukan.
Sebab lanjut dia, jika berkaca pada penerapan ganjil-genap di sebagian Tol Jakarta-Cikampek menghasilkan capaian yang positif untuk melerai masalah kemacetan yang selama bertahun-tahun ini kerap terjadi.
"Ganjil-genap ini satu upaya kita melakukan problem solving atas kemacetan di titik-titik tertentu. Dan Bekasi sudah berhasil menyelesaikan beberapa masalah, di mana pada jam-jam tersebut berkurang 36 persen. Kecepatannya naik 22 persen," ungkapnya.
Budi juga menambahkan, seiring dengan kebijakan ganjil-genap tersebut, pemerintah juga telah menyediakan bus jalur khusus demi mempermudah masyarakat memperoleh transportasi massal yang cepat dan efektif.
"Oleh karenanya kita mesti substitusi, yang namanya mobil pribadi itu dengan menyediakan bus dengan tarif yang terjangkau," ungkapnya.
Untuk tarif bus tersebut, kata Budi, akan di terapkan sama dengan sebelumnya, yakni Rp10 ribu sekali perjalanan. Dan direncanakan akan dilakukan uji coba di ruas Tol Jakarta-Bogor, khususnya di Tol Cibubur 2, pada 16 April 2017.
"Karenanya untuk tol Jakarta-Bogor. Tanggal 16 kita akan mencoba bus dari Bogor ke Jakarta dengan menyediakan jalur khusus sampai ke Pasar Rebo," paparnya.
Melalui uji coba pada tanggal tersebut, Budi juga mengharapkan akan bisa terus mengidentifikasi titik-titik pintu tol mana yang masih mengalami kemacetan paling parah. Sehingga akan diterapkan ganjil-genap lanjutan.
Kemudian, Kata Budi, bersamaan dengan itu pemerintah ingin identifikasi. Dari jalan-jalan yang masuk dari Bogor ke Jakarta itu tidak ada ganjil-genap. Yang ada ganjil-genap itu hanya di titik paling macet.
"Kalau dari arah Bogor itu adalah Cibubur. Jadi Cibubur akan di usulkan untuk tempat ganjil-genap. Tapi di tempat itu kita juga sediakan bus-bus. Di Tangerang kita lakukan yang sama. Tapi titik mana yang paling berat itulah yang kita ganjil genap maksudnya," ujarnya. (ren)