'Obat Kuat' Lokomotif 1976 yang Masih Bisa Dipakai Mudik
- Daru Waskita/VIVA
VIVA – Jelang angkutan mudik Lebaran 2018, Balai Yasa Yogyakarta menggenjot pekerjaannya untuk menyelesaikan perbaikan lokomotif yang akan digunakan. Saat ini tercatat sebanyak 17 unit lokomotif dan 29 kereta genset yang harus selesai diperbaiki hingga 25 Mei mendatang.
Kepala Balai Yasa Yogyakarta Deni Haryanto mengatakan dalam satu tahun terakhir ini Balai Yasa Yogyakarta mendapat "pasien" sebanyak 71 lokomotif, 95 kereta jenset.
"Ketika berlangsung angkutan mudik lebaran semua lokomotif dan kereta genset harus siap semua," ujar Deni di Yogyakarta, Kamis 5 April 2018.
Dia pun memaparkan, lokomotif dan kereta genset yang masuk ke Balai Yasa mulai dari keluaran 1976 hingga keluaran terbaru yaitu 2015. Bahkan, untuk lokomotif yang sudah tua penggantian hingga bodi lokomotif.
"Setiap dua tahun sekali harus masuk Balai Yasa untuk pergantian onderdil dan empat tahun sekali lokomotif harus turun mesin. Artinya kita tidak menunggu onderdil rusak atau mesin rusak namun jika sudah sampai waktunya ya harus diganti," tuturnya.
Perbaikan lokomotif kereta
Karena itu, meski masih banyak lokomotif yang berusia tua performa mesin lokomotif tak ada bedanya dengan yang baru. Sebab, suku cadang yang digunakan asli dan baru.
"Lokomotif keluaran tahun 1976 masih digunakan untuk menarik rangkaian kereta jarak jauh," ucapnya.
"Dengan suku cadang yang asli dari pabrik maka suku cadang lebih awet dan lokomotif atau kereta genset jarang masuk Balai Yasa kecuali perbaikan yang sudah ditentukan waktunya," terangnya.
Dalam waktu dekat ini Balai Yasa juga akan membangun bengkel untuk khusus kereta KRL. Karena dalam waktu tidak lama lagi akan ada rangkaian kereta listrik yang melayani rute Kutoarjo-Solo Jebres.
"2020 kita targetkan bengkel untuk KRL sudah jadi dan siap melayani perbaikan KRL," ucapnya.