Menhub Bantah Proyek Rel Ganda Sukabumi Sebabkan Longsor
- Arrijal Rachman/VIVA.co.id.
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membantah proyek kereta jalur ganda atau double track Bogor-Sukabumi rawan longsor. Dia menegaskan proyek ini justru menginventarisasi potensi-potensi longsor.
"Kita juga melakukan perbaikan dengan satu konstruksi yang lebih permanen," ujar Budi di lokasi proyek jalur ganda kereta api Cigombong-Cicerug, Sukabumi, 4 April 2018.
Dia menjelaskan, proyek ini bahkan bisa menghilangkan atau meminimalisir longsor di wilayah-wilayah yang dilalui jalur ganda rel kereta api.
"Proyek Rp1 triliun ini menghilangkan, paling tidak mengurangi longsor dari Bogor hingga Sukabumi. Jadi tidak ada cerita lagi longsor mudah-mudahan yang akan datang," ungkapnya.
Budi mengatakan, ini disebabkan karena proyek jalur ganda akan melandaikan dataran-dataran yang tidak rata sepanjang jalur yang dilalui. Sehingga, pondasi tanah atau wilayah di sekitarnya bisa semakin kuat.
"Itu pun harus melakukan cut and fill. Ada yang cut itu 11 sampai 12 meter. Ada yang ngurug bikin retaining wall yang tinggi 6 meter. Oleh karenanya kita pastikan tahun ini selesai sampai Desember," tegasnya.
Proyek Infrastruktur jalur ganda kereta api.
Perkuat Pondasi Tanah
Selain itu, Budi mengungkapkan, bila nantinya benar terjadi longsor, maka pihaknya akan kembali memperkuat pondasi tanah dengan membangun tembok penahan (retaining wall) sepanjang jalur ganda rel kereta api tersebut. Karena sudah cepat terdeteksi dengan terinventarisirnya potensi-potensi longsor melalui proyek jalur ganda itu.
"Kalo memang longsor kita bikin retaining wall. Bisa juga kita turunkan agar tidak terlalu tinggi dan sebagainya," paparnya.
Di ketahui, longsor pernah terjadi di proyek jalur ganda yang di bangun Kementerian Perhubungan, pada Januari 2018 lalu, yakni di KM 361+100, antara Stasiun Purwokerto menuju Stasiun Kebasen, Banyumas.
Meski begitu, Kepala Daop V Purwokerto ketika itu, Yosita Dachtiar mengatakan, wilayah itu memang rawan longsor lantaran jalur rel berimpitan dengan tebing. Sehingga ketika ada intensitas hujan yang tinggi, daerah perbukitan akan mudah terjadi longsor.
"Kalau daerah dataran rendah rawan genangan," ujarnya. (ren)