Siap-siap Kedatangan Sabun Baru Asal Pakistan
- Sabun Mandi
VIVA – Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Aqil Nadeen mengatakan, hubungan bilateral Indonesia dan Pakistan semakin menguat pasca kedatangan Joko Widodo ke negara tersebut.
"Hubungan antar presiden kedua negara ini baru kembali terjalin setelah 12 tahun sempat vakum, sampai Pak Jokowi datang ke Pakistan Januari lalu," kata Aqil di Jakarta, Kamis, 29 Maret 2018.
Dikatakan Aqil, kehadiran Joko Widodo dinilai telah menumbuhkan semangat baru dalam proses pedagangan kedua negara.
"Kalau liat Pakistan dengan 200 juta jiwa populasinya, impor merupakan salah satu sektor perekonomian yang dominan, salah satunya untuk bahan baku palm oil," katanya.
Menurut Aqil, Pakistan juga memiliki sektor impor lainnya berupa beras ke Indonesia yang saat ini sedang dipersiapkan.
"Ini merupakan sebuah langkah maju hubungan kedua negara. Sebab kami akui perusahaan Pakistan belum banyak yang ada di Indonesia," katanya.
Diketahui, Rabu kemarin Aqil meresmikan pembukaan pabrik baru PT Indo sultan Jaya yang merupakan produsen sabun asal Pakistan di Jalan Jababeka XIV Kavling WA-28, Jababeka Industrial Estate Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pembukaan pabrik sabun PT Indo Sultan Jaya merupakan bagian dari komitmen pihaknya dalam menindaklanjuti hubungan perdagangan kedua negara sesuai kesepakatan yang disampaikan oleh kedua pimpinan negara.
"Ini merupakan komitmen yang menunjukkan bahwa perusahaan Pakistan datang untuk membuat satu pabrik dan berinvestasi di Indonesia," katanya.
PT Indo Sultan Jaya telah memiliki jaringan usaha di 56 negara, salah satunya di kawasan Jababeka Cikarang dengan nilai investasi sebesar 15 juta USD.
Dikatakan Aqil, perusahaan tersebut juga merupakan anak usaha dari perusahaan eksportir jeruk terbesar di Pakistan yang memiliki potensi besar berinvestasi di Indonesia.
"Ini baru permulaan dari tindak lanjut kesepakatan dua kepala negara kami akan terus kembangkan," katanya.
Presiden Direktur PT Indo Sultan Jaya Ahmed Sultan mengatakan pihaknya membuka pabrik produksi sabun di atas lahan seluas 2 hektare di Jababeka cikarang dengan pertimbangan jaminan keamanan serta potensi konsumen yang menjanjikan.
"Konsumen di Indonesia mayoritasnya merupakan muslim dan produk kami berangkat dari negara yang sama. Kami juga belum pernah mendengar ada persoalan keamanan berinvestasi di Indonesia," katanya.
Pabrik tersebut akan memproduksi 50.000 ton sabun yang akan dikemas dengan merk dagang khusus untuk dipasarkan di seluruh Indonesia mulai 2018.