Mirip Delman, Begini Fungsi Kereta Api di Jawa Tahun 1928

Kereta api di pedesaan Jawa pada tahun 1928.
Sumber :
  • Youtube @VideoSejarah

VIVA – Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif sebagai penggerak. Sekarang ini, kereta api memiliki banyak gerbong dalam satu rangkaian.

Menteri Kebudayaan Akan Revisi Catatan Sejarah RI, Salah Satunya soal "Penjajahan 350 Tahun"

Bahkan, di zaman yang serba canggih ini kecepatan sebuah kereta dapat melampaui 500 kilometer per jam dan dapat mengangkut ribuan penumpang dengan jarak ribuan kilometer hanya dalam lima jam per jalanan.

Berdasarkan data yang dihimpun VIVA, sejarah kereta api di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864.

Prabowo Tegaskan Indonesia Anti Penjajahan, Trauma Diperlakukan Bak Anjing

Proyek jalur kereta api itu dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepoer 1.435 milimeter.

Kereta Api yang dijadikan Ambulans pada 1928.

Prabowo Pilih Jalan Bersahabat ke Semua Negara: Kita Anti Rasialisme, Kita Anti Apartheid!

Kereta yang digunakan sebagai ambulans di tahun 1928.

Jalur-jalur kereta tersebut dipakai oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai jalur angkutan barang dan penumpang dari kota maupun desa. Kereta bahkan menjadi transportasi pilihan utama di zamannya.

Demikian juga, sejumlah kereta lori yang mirip menyerupai delman, seperti dikutip dari video yang diunggah ke Youtube oleh akun Video Sejarah berjudul "Alat Transportasi Wilayah Perdesaan Jawa, 1928).

Dalam video singkat tersebut terlihat sebuah kereta berukuran tak jauh berbeda dengan delman yang selama ini kita tahu ditarik menggunakan kuda. Sedangkan, kereta ini berjalan di atas rel kereta dengan mesin kecil yang melintas antar desa.

Kereta api yang jadi jemputan anak sekolah pada 1928.

Kereta yang dipakai sebagai jemputan anak sekolah di 1928.

Kereta tersebut berjalan sendiri tanpa gerbon, dengan kursi yang berhadapan masinis yang mirip seperti kusir delman. Kereta ini bisa mengangkut barang atau penumpang layaknya mobil pribadi di zaman saat ini.

Bahkan, sejumlah kereta itu juga disulap sebagai ambulans untuk mengangkut pasien yang ingin menuju ke sebuah rumah sakit di pedesaan Jawa dan jemputan anak sekolah saat zaman penjajahan Belanda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya