Boediono Sebut Pemerintah dan BI Bisa Tiru Kebijakan Orba

Boediono.
Sumber :
  • VIVAnews/Alfin Tofler

VIVA – Wakil Presiden RI ke-13 yang juga Mantan Gubernur Bank Indonesia Bodieono mengingatkan, pemerintah saat ini perlu untuk kembali berkaca pada kinerja perekonomian Indonesia pada masa Orde Baru. Sebab, kinerja perekonomian pada masa tersebut terbilang sangat baik.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Dia menjabarkan, pada masa itu, perekonomian Indonesia mampu tumbuh 7 persen selama 30 tahun dan angka kemiskinan hanya sekitar 2 persen.  Gini rasio stabil di kisaran 30-35 persen dan indikator sosial seperti pendidikan serta kesehatan juga terus menunjukkan perbaikan.

"Dan ini kembali kepada pentingnya kita belajar dari sejarah. Yang banyak kita alami mana yang plus dan minus. Bagaimana yang plus yang bisa kita adaptasi," ujarnya.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Dia mengimbau, pemerintah mampu kembali menggali secara mendalam hal-hal apa yang kemudian dapat menyebabkan perekonomian pada masa itu tumbuh secara baik dan merata. Meski, Indonesia tidak serta merta harus menerapkan sistem seperti masa Orde Baru.

"Bagi kita sekarang, sangat penting untuk kita menanyakan apa yang positif bisa kita pelajari. Tidak perlu kita kembali ke Orba, karena situasi sekarang sangat berbeda. Tapi kita masih perlu menanyakan hal-hal apa yang positif yang bisa kita jadikan pelajaran untuk kita terapkan di masa sekarang," ujarnya di Gedung BI, 28 Maret 2018.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Menurut Boediono, alasan yang mendasari mengapa pertumbuhan perekonomian kala itu berjalan dengan baik adalah, adanya kebijakan ekonomi yang efektif dan adanya kontinuitas dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Hal itu lah yang bisa dicontoh.

"Kita bisa merasakan, saat itu (Orba) memang ada suatu policy yang cukup efektif, karena ada kontinuitas dalam pelaksanaan policy dan ada fokus yang jelas," paparnya.

Logo Bank Indonesia.

Kantor Bank Indonesia

Meski demikian, kata Boediono, kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia saat ini sudahlah sangat baik. Meskipun masih perlu adanya efektifitas dan kontinuitas dalam kebijakannya.

"Elemen inilah yang barangkali perlu kita pikirkan dan bagaimana kita dudukan kembali secara optimal," tegasnya.

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022