Ingin Jadi Komisioner dan Deputi BP Tapera, Begini Syaratnya
- ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
VIVA – Ketua Panitia Seleksi Calon Komisioner dan Deputi Komisioner BP Tapera, Anita Firmanti, yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, mengumumkan pendaftaran seleksi administrasi untuk Calon Komisioner dan Deputi Komisioner Tapera, yang akan dimulai 29 Maret 2018 sampai 15 April 2018.
Untuk pendaftarannya dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu pendaftaran online melaiui website panitia seleksi: panseI-tapera.pu.go.id, kemudian melalui email ke panselbptapera@pu.go.id, serta dengan dikirim melaiui pos ke Sekretariat Pansel dengan alamat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Gedung A Lantai 2 Wing 1, Jalan Raden Patah l No.1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110.
"Tiga hari ini kita akan memberi pengumuman di media cetak nasional. Peserta selama 10 hari akan kami beri kesempatan untuk mendaftar. Ini dibuka bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Anita di Gedung PUPR, Senin 26 Maret 2018.
Setelah tahap itu selesai, lanjut Anita, dilanjutkan dengan tahapan penerimaan dan pengolahan tanggapan dari masyarakat. Kemudian, dilakukan proses seleksi kompetensi dan integritas sampai mendapat nama calon terpilih.
"Kemudian akan dilakukan proses seleksi kompetensi dan integritas sampai mendapat nama calon terpilih. Setelah itu, nama-nama calon terpilih disampaikan ke Presiden untuk ditetapkan sebagai Komisioner dan Deputi Komisioner BP Tapera," paparnya.
Dia juga mengatakan, pansel akan mencari 10 nama calon untuk menempati posisi satu komisioner dan empat deputi komisioner, yakni deputi komisioner bidang pengerahan, bidang pemungutan, bidang pemupukan, dan bidang administrasi dan hukum.
"Proses pemilihan ini akan berjalan diperkirakan sekitar tiga bulan, jadi diperkirakan sekitar akhir Juni bisa selesai, dan akan kita berikan dua nama untuk setiap posisi kepada presiden, jadi akan ada 10 nama," ujarnya. (asp)
Viral Cuitan Keluhan Warganet Soal Tapera: Jadi 'Tambahan Penderitaan Rakyat'
Bagaimana tidak, banyaknya penolakan rencana pemerintah soal Tapera yang baka memotong gaji pekerja ini pun membuat kata kunci "Tapera" duduki posisi nomor satu trending.
