50 Nasabah BRI Kena Skimming, Totalnya Rp200 Juta
- ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
VIVA – Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Sis Apik Wijayanto mengatakan bahwa saat ini, pihaknya masih mendata berapa jumlah korban nasabah BRI akibat tindak kejahatan skimming.
Hingga saat ini, tercatat sudah ada 50 orang nasabah menjadi korban dengan total kerugian Rp200 juta.
“Jumlahnya kurang dari 50 orang. Itu total kerugian hampir Rp200 juta,” kata Sis di Hotel Crown Plaza, Jakarta Selatan, Kamis 22 Maret 2018.
Ia menambahkan, salah satu upaya pihak BRI untuk mencegah tindak pidana skimming terulang kembali adalah dengan memperkuat pengamanan kartu kredit maupun debit dari nasabah. Salah satu caranya adalah dengan mengganti sistem pengamanan dengan chip.
"Salah satu yang kita lakukan adalah penggantian kartu dengan chip ya. Itu secara bertahap, terutama yang diindikasi pada yang akan skimming. itu akan kita ganti," katanya.
Saat ini, lanjutnya, ada sekitar 40 juta kartu kredit maupun debit BRI yang beredar di masyarakat. Nantinya, puluhan juta kartu tersebut akan diganti sistem keamanannya secara bertahap.
"Saat ini, kita punya 62 juta nasabah. Yang punya kartu sekitar 40 jutaan nasabah. Kita akan ganti sesuai standar pengamanan," ucapnya.
Tak hanya itu, pihak BRI juga akan melakukan patroli di semua ATM BRI yang ada. Hal ini, dimaksudkan untuk mencegah tindak pidana skimming.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya sudah meminta ke seluruh bank yang ada di Indonesia agar meningkatkan keamanan.
“Bukan hanya BRI, tetapi ke bank-bank lain yang ada. Jangan sampai kecolongan dengan kemajuan teknologi pelaku kejahatan,” kata Setyo.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menangkap sejumlah pelaku skimming dari Bulgaria, Hungaria, dan Indonesia. Pelaku ini beraksi dengan membobol data nasabah 64 bank di sejumlah negara, dan terbanyak di Indonesia. (asp)