Banyak Kampus Asing Bisa Bikin Devisa RI Bertambah
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA – Pemerintah membuka pintu lebar bagi perguruan tinggi asing untuk membuka kampusnya di Indonesia. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, menyebut, sudah banyak perguruan tinggi asing yang berminat, diantaranya berasal dari Inggris dan Australia.
Menurut Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, terus dibukanya kampus asing akan memberikan dampak baik kepada devisa Indonesia. Pihaknya pun mendukung kebijakan tersebut.
"Ya, sekarang begini deh, pernah tidak dihitung berapa besar devisa yang keluar karena mahasiswa kita yang mungkin mampu sekolah di luar negeri. Itu sangat besar kok," kata Bambang di kantornya, Rabu 21 Maret 2018.
Ke depannya sambung dia, pemerintah ingin lebih banyak devisa yang masuk ketimbang keluar dari Indonesia. Salah satu jalannya bisa dari kebijakan ini.
"Jadi kalau bisa yang keluar itu sebagian bisa ditahan, dan salah satunya dengan pendidikan berkualitas itu," katanya.
Menurutnya, untuk membuat pendidikan dalam negeri lebih berkualitas cukup membutuhkan waktu. Sehingga upaya mempercepatnya adalah menggandeng perguruan tinggi luar negeri.
"Pendidikan berkualitas kalau dalam negeri kan butuh waktu. Solusinya untuk percepat ya, bekerja sama dengan pendidikan tinggi dari luar negeri," ungkapnya.