Ritel Tutup Akibat Daya Beli Turun, Bappenas: Hoax

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • raudhatul zannah/viva

VIVA – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, fenomena tutupnya sejumlah gerai ritel di Tanah Air bukanlah akibat penurunan daya beli. Menurutnya, pengaruh ekonomi digital menjadi faktor yang lebih dominan ketimbang penurunan daya beli.

Tantangan Bisnis Ritel di Indonesia Tahun 2025

Sebab, hal itu juga terjadi di berbagai negara di belahan dunia lainnya.  Sehingga disimpulkannya, penutupan ritel karena daya beli turun adalah berita bohong atau hoax.

"Sekarang ini kalau sebagian orang mungkin menganggapnya, reality, tapi sebenarnya hoax. Orang ribut ketika ada satu grup ritel misalnya menutup beberapa outlet-nya. Ada toko ritel mengurangi karyawan langsung isunya, hoax-nya yang besar-besaran adalah pelemahan daya beli," ujar Bambang di kantornya, Rabu 21 Maret 2018.

PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua Aprindo Minta Sri Mulyani Tinjau Ulang

Ia mengatakan, ekonomi digital pun akan berdampak terhadap keberadaan tenaga kerja yang level kemampuan/skill-nya di skala menengah ke bawah. Hal itu akan masuk salah satu masalah pembangunan manusia yang akan dituntaskan Bappenas ke depan bagaimana menyelamatkan masyarakat Indonesia naik ke level menengah atas.

matahari department store

SeaBank Laporkan Laba Bersih Rp 291 Miliar pada Kuartal-III 2024, Fokus Pembiayaan Segmen Ritel

Dia melanjutkan, orang yang menganggap adanya pelemahan daya beli di Indonesia adalah orang yang jarang mengakses berita internasional. Padahal sebetulnya, berita itu sangat mudah untuk didapatkan.

"Untuk orang yang tidak tahu apa yang terjadi di luar, itu memikir benar, toko ini aja tutup, logikanya pembelinya kurang, artinya daya belinya turun. As Simple As That cara berfikirnya," ujar dia.

Dia pun bercerita saat berkunjung ke Inggris beberapa waktu lalu, Toko Mark And Spencer juga menutup sebagian dari outlet-nya. Namun, bukan berarti itu menunjukkan daya beli yang menurun.

"Di Inggris, Mark Spencer itu menutup sebagian dari outlet-nya, Debbenham menutup sebagian dari outlet-nya, toko lain tutup, di satu jalan di Inggris ada di satu jalan itu, ada tulisan closing down sell. Poinnya, kalau pakai logika seperti yang dipercayai di Indonesia. Berarti apa, di Inggris artinya juga terjadi pelemahan daya beli, karena kita masih pakai pendekatan ala Indonesia," katanya.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy

Ekonomi Tumbuh Stagnan 5 Persen, Bappenas: Indonesia Harus Keluar dari Middle Income Trap

Bappenas menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di 5 persen selama 20 tahun terakhir.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024