Tarif Bus Trans Jabodetabek Mahal, Menhub Akan Evaluasi
- VIVA/Deny
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui tarif bus yang disediakan untuk mengatasi kebijakan ganjil genap terlalu mahal sehingga tak optimal untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Dia mengatakan, paket kebijakan untuk mengatasi kemacetan seperti ganjil genap, jalur khusus bus, dan pembatasan operasional angkutan barang akan dikaji untuk diterapkan di jalan tol lainnya. Salah satunya adalah tarif bus yang dinilai masih kemahalan.
"Saya berikan stakeholder (waktu) untuk diskusi dua minggu ini. Jadi saya ambil keputusan setelah mereka melakukan sesuatu. Saya prefer Rp10 ribu lah yah, kalau Rp20 ribu mahal," ujar Menhub ditemui di Ritz Carlton, Jakarta, Senin 19 Maret 2018.
Meski begitu, Budi mengatakan, penurunan tarif bus khusus ganjil genap adalah kewenangan dari para stakeholder. "(Penurunan tarif) saya serahkan stakeholder dinamikanya seperti apa," kata dia.
Di satu sisi, Menhub pun memastikan, pembatasan jam operasional angkutan barang dalam paket kebijakan itu tidak akan mengganggu waktu bongkar muat atau efektivitas bisnis di pelabuhan. Para pengendara angkutan barang diminta untuk bisa menggunakan jam lain jika ada kebutuhan yang mendesak.
"Kalau di luar negeri sudah biasa seperti itu (jam operasional angkutan barang). Tinggal mereka me-manage aja, jadi kalau mereka enggak boleh jam 6 ya berangkatnya jam 3. Berangkat jam 1, atau setelah itu, dibikin dua shift," ujar dia.
Sejauh ini, Budi mengaku belum ada keluhan dari pengusaha angkutan barang akan pembatasan jam operasional angkutan tersebut di Tol Jakarta-Cikampek itu. "Tidak ada. Artinya sudah ada kompromi," kata dia.
Kebijakan Ganjil Genap Bakal Permanen
Sementara itu, sempat beredar wacana bahwa penerapan ganjil genap di jalan Tol Jakarta-Cikampek hanya dilakukan sementara sampai proyek yang berada di sekitar lokasi tersebut rampung, diantaranya proyek Light Rail Transit (LRT) ataupun tol Jakarta-Cikampek Elevated (layang).
Namun, Menhub akui akan ada peninjauan kembali, Ia pun mengatakan kebijakan ini sangat bagus untuk terus dilanjutkan agar masyarakat semakin banyak beralih ke transportasi umum.
"Bisa ditinjau (setelah proyek selesai). Tapi menurut saya, ini bagus juga untuk diteruskan. Supaya orang itu memang mengarah ke transportasi massal," tambahnya.