Pemerintah Targetkan Listrik 56.024 MW di Tahun 2027
- VIVA/Fikri Halim
VIVA – Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan pembangkit listrik sebesar 56.024 Mega Watt (MW) hingga tahun 2027. Hal itu diputuskan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2018-2027.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, RUPTL 2018-2027 yang diajukan oleh PT PLN (Persero) itu sudah disetujui. Target itu ditetapkan dengan proyeksi rata-rata pertumbuhan kebutuhan listrik secara nasional 6,86 persen.
"Total rencana pembangunan pembangkit, yang mayoritas IPP (Independen Power Plan/swasta) itu 56 GW dari 2018-2027. Ini melebihi 35 GW yang sampai 2024," kata Jonan dalam konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Selasa malam, 13 Maret 2018.
Ia mengatakan, target tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan listrik nasional di tiap wilayah. Meski sewaktu-waktu pertumbuhan ekonomi melonjak hingga 7 persen, dia yakin kebutuhan akan listrik dapat terpenuhi dengan target tersebut.
"Ini termasuk juga dari program listrik kebutuhan desa. Jadi misalnya ada lima dusun di satu desa, dua dusun ada listrik, tiga enggak ada, nah pemerintah bikin melalui PLN supaya ada listrik semuanya," ujar Jonan.
Dalam RUPTL terbaru itu, rencana pembangunan jaringan transmisi listrik pun ditetapkan sebesar 63.855 kilometer sirkit (kms). Sementara total rencana pembangunan gardu induk sebesar 151.424 Mega Volt Ampere (MVA) dan rencana pembangunan jaringan distribusi sebesar 526.390 kms dan total gardu distribusi sebesar 50.216 MVA.
"Daerah yang pasokan listriknya masih rendah itu NTT dan Papua. Itu kira-kira ya mungkin di bawah 65 persen, ini kita kejar dalam dua tahun. Insya Allah di 2019 bisa mencapai 99 persen," ujar Jonan. (ase)