Hari Darmawan dan Kerajaan Ritel Matahari

Hari Darmawan.
Sumber :
  • istimewa.

VIVA – Duka cita menyelimuti dunia usaha hari ini. Pendiri raksasa ritel Matahari Department Store, Hari Darmawan, ditemukan tewas misterius di tepi sungai Ciliwung pagi ini. 

Belajar dari Manusia Rp2.000 Triliun Jensen Huang: Filosofi Hidup Tukang Kebun yang Bikin ‘Kaya Raya’

Di kalangan usaha, Hari merupakan salah satu sesepuhnya peritel nasional yang sepak terjangnya sangat diperhitungkan. Bahkan, dia juga sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pada masa keemasannya membangun kerajaan Matahari Department Store. 

Dikutip VIVA, Sabtu 10 Maret 2019 dari berbagai sumber. Bakat dagang ternyata telah mengalir di setiap tetes darahnya sejak kecil. 

Cara PNM Dorong Pemberdayaan Ekonomi Gen Z

Adalah Tan A Siong, bapak Hari, yang merupakan seorang pengusaha lokal di bidang pertanian di Makassar yang mewariskan bakat dagangnya. Hidup di keluarga yang memiliki 12 bersaudara menjadikan Hari pemuda yang tekun, rajin dan pantang menyerah. 

Apalagi pahit getir dinamika dagang sudah dirasakannya sejak kecil. Kala itu usaha bapaknya bangkrut dan memaksanya untuk kembali merintis usaha tersebut dari nol. 

Dulunya Tukang Cuci Piring, Pengusaha Ini Kini Punya Harta Rp1.900 Triliun

Berawal dari 'Mickey Mouse'

Siapa yang sangka, ritel matahari berawal dari sebuah toko dua lantai berukuran 150 meter persegi di bilangan Pasar Baru, Jakarta. 

Pada pada 1968, Hari resmi membeli sebuah toko serba ada di Pasar baru yang bernama Toko De Zon. Di toko itulah Matahari Department Store pertama dibuka pada 24 Oktober 1958. 

Nama Toko De Zon berasal dari Bahasa Belanda yang artinya The Sun atau Matahari. Hal itulah yang menginspirasi Hari untuk nama toko ritel pertamanya. 

matahari department store

Ilustrasi Matahari Department Store

Waktu berjalan Matahari pun terus berkembang pesat dan pada 1980-an, cabangnya terus 'menyinari' kota-kota besar di Indonesia. Matahari pun menjadi jaringan toko ritel terbesar di Indonesia pada saat itu. 

Hari diketahui terjun di ritel merantau ke Jakarta. Selama usaha pencarian kerjanya di Jakarta, dia pun menikahi putri pemilik sebuah toko serba ada Mickey Mouse di Pasar Baru. 

Kala itu diketahui Pasar Baru merupakan distrik perbelanjaan terkenal di Jakarta. Toko itu pun dijual oleh mertuanya ke Hari dan akhirnya berkembang pesat. Saat itulah Hari memiliki modal untuk ekspansi bisnis dengan membeli Toko De Zon. 

Seiring waktu berjalan, krisis moneter pun menghantam pada 1997. Bisnis Hari merugi dan akhirnya dibeli oleh Grup Lippo. 

Tak sampai di situ, dia akhirnya kembali mendirikan toko ritel yang diberi nama Pasar Hari-Hari. Sayangnya bisnis toko ritel itu tidak segemerlap Matahari. 

Taman Matahari, Cisarua, Bogor.

Taman Wisata Matahari

Pada 2007 Taman Wisata Matahari dibangunnya di atas lahan seluas 16,5 hektare. Dengan tujuan sebagai taman rekreasi dan hiburan bagi masyarakat luas, terutama segmen menengah ke bawah. 

Saat membuat TWM, pertimbangan Hari sangat sederhana. Dia hanya sudah merasa cukup berbisnis ritel.

Taman tersebut merupakan bentuk komitmennya membangun dan mengembangkan tempat wisata yang harganya terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, berbagi kebahagiaan dan berbagi rezeki. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya