Ganjil Genap di Cikampek, Menhub Pede Urai Macet Hingga 40%
- ANTARA/Risky Andrianto
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan melakukan sosialisasi aturan ganjil genap di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, hari ini.
Secara simbolis, keduanya membagikan flyer kepada pengendara roda empat yang melewati gerbang tol tersebut.
Sosialisasi juga dilakukan untuk dua aturan lainnya. Di antaranya, adalah adanya lajur khusus untuk angkutan umum atau bus dan Jam operasional angkutan barang secara dua arah pada golongan III, IV, dan V yang juga diterapkan sama dengan ganjil genap pada pukul 06.00-09.00 WIB setiap hari kerja.
Tiga kebijakan ini dilakukan, bertujuan untuk mengurai kemacetan yang padat di ruas Tol Jakarta-Cikampek tersebut.
Menhub Budi pun yakin akan ada pengurangan kemacetan hingga 40 persen melalui tiga kebijakan itu.
"Kalau saya lihat, ini potensinya akan besar sekali, karena tiga policy kita jalankan bersamaan. Kita harapkan, akan kurang 30 sampai 40 persen kemacetannya," kata Budi di pintu tol Bekasi Barat, Bekasi, Senin 5 Maret 2018.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menambahkan, pemerintah juga tengah memikirkan sebuah konsep pembangunan pelabuhan Banten. Hal itu bertujuan agar angkutan logistik atau truk-truk besar tidak lagi harus bertumpu pada satu pelabuhan, yakni pelabuhan Tanjung Priok.
"Kita pikirkan pelabuhan di Banten itu dibuka juga. Sehingga, industri di Banten itu tidak perlu lagi ke Priok, sehingga langsung ke pelabuhannya di daerah Banten sana," ujar Luhut.Â
Ia menjelaskan bahwa saat ini, ada tiga pelabuhan yang akan sedang dikaji pemerintah untuk terus dikembangkan. Di antaranya, adalah Pelabuhan Banten, Pelabuhan Patimban, dan Tanjung Priok.
"Jadi, nanti ada Banten, ada Priok, ada Patimban. Jadi, tiga pelabuhan besar, sehingga dengan begitu tidak menimbulkan kemacetan, Karena, kemacetan itu menimbulkan high cost juga. Sangat high cost," ujar dia. (asp)