Uji Coba MRT Jakarta Makan Waktu Sembilan Bulan
- Dok. PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta
VIVA – Uji coba pengoperasian hingga keandalan dari setiap sistem mass rapid transit atau MRT Jakarta, akan memakan waktu hingga sembilan bulan. Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim, menyampaikan bahwa uji coba akan dimulai begitu konstruksi fisik MRT selesai 100 persen pertengahan tahun ini.
Menurut dia, hingga akhir Februari 2018, konstruksi fisik keseluruhan MRT Jakarta baik eleveted maupun underground sudah rampung hingga mencapai 91,86 persen.
"Testing di lapangan antara enam sampai sembilan bulan. Karena kita akan mulai di pertengahan tahun, sampai terus Maret (2019), sampai kita siap beroperasi," ujar Silvia kepada VIVA di kantor MRT Jakarta, Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Maret 2018.
Pengujian mencakup aspek-aspek teknis pengoperasian, seperti persinyalan, telekomunikasi, daya, hingga jalur. Selain itu, rangkaian kereta (rolling stock) yang masing-masing terdiri dari enam gerbong, juga akan diuji coba. Dua rangkaian, ditargetkan tiba di Jakarta pada akhir Maret nanti.
"Begitu mereka sampai di sini, mereka akan langsung ditesting juga. Dilengkapi dahulu pemasangan semua perlengkapannya di dipo, setelahnya baru mereka dites ke mainline, di-track utama kita, dari Lebak Bulus sampai HI," ujar Silvia.
Kereta MRT Jakarta dalam proses pengapalan di Jepang untuk dibawa ke Tanjung Priok. (Foto: Instagram @mrtjkt)
Silvia menyampaikan, prosedur yang sama juga dilakukan untuk rangkaian kereta ketiga hingga ke-16 yang berdatangan secara bertahap dari pabrik Nippon Sharyo di Toyokawa, Jepang, ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Rangkaian keretanya datang secara bertahap. Masing-masing dua rangkaian kereta," ujar Silvia.
Menurut Silvia, PT MRT saat ini sedang mengerjakan kelengkapan-kelengkapan teknis di konstruksi fisik yang sebagian besar sudah rampung. Selain itu, aspek arsitektur juga mulai dikerjakan. PT MRT juga sedang mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengoperasikan moda transportasi cepat berbasis rel yang pertama di Indonesia itu.
"Mereka nantinya akan dilatih langsung juga dengan peralatan-peralatan kita (saat tahapan uji coba berlangsung). Mereka ditempatkan di dipo, stasiun, OCC (Operation Control Center) kita," ujar Silvia. (ase)