1.000 Pengawas Disiapkan Negara 'Pelototi' Infrastruktur RI

Tiang Pancang yang Roboh di Tol Becakayu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan 1.000 pengawas untuk memantau pelaksanaan pembangunan konstruksi infrastruktur di Tanah Air. Hal ini sebagai upaya mencegah kecelakaan konstruksi yang marak terjadi beberapa waktu ini.

Komitmen Bangun Pulau Sebesi, Egi-Syaiful Fokus 3 Bidang Ini

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, Danis H. Sumadinaga, mengatakan hal itu bakal disiapkan melalui pelatihan yang menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi.

"Direktorat Jenderal Bikon melalui APBN akan melatih 1.000 pengawas dari PU dari dana pemerintah. Pengawas lapangan yang mengawasi kerja di lapangan," kata Danis di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis, 1 Maret 2018.

Fokus Infrastruktur Energi Masa Depan, Ini Sederet Proyek Strategis PGN

Ia mengatakan, anggaran yang disiapkan untuk pelatihan 1.000 pengawas itu cukup besar. Namun dia tidak mengatakan secara rinci.

"Pokoknya berapa puluh miliar lah. Nanti betul-betul kita bukan hanya membina tapi mendukung," ujar Danis yang juga Anggota Komite Keselamatan Konstruksi itu.

Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024, Dorong Bangsa Indonesia Miliki Daya Saing

Proyek tol Pasuruan-Probolinggo ambruk pada Minggu, 29 Oktober 2017.

Jatuhnya girder di salah satu proyek infrastruktur di Indonesia.

Dia pun menyebutkan, pada bulan depan program ini akan dimulai. Diakuinya, pembangunan konstruksi di Tanah Air masih kekurangan pengawas. Pengawas tersebut akan berasal dari pengawas-pengawas muda.

"Kita ini kurang pengawas. Kami latih segera. Kami keluarkan sertifikat," ujar dia.

Sementara itu, mengenai lamanya waktu pelatihan tergantung level dan jenis pekerjaan. Hal ini menurutnya menjadi solusi agar tak melulu konsultan independent yang melakukan pengawasan konstruksi.

"Lama (pelatihannya) tergantung level levelnya dan jenis pekerjaannya. Biasanya enggak lebih dari dua bulan termasuk kita bawa ke lapangan sekalian untuk praktik," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya