Siapa Lodewijk Freidrich Paulus, Sekjen Baru Golkar
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Teka-teki pengganti Idrus Marham sebagai Sekretaris Jenderal Golkar akhirnya terjawab. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengumumkan nama mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus 2009-2011, Letnan Jenderal (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus.
Meski terdengar awal, Lodewijk bukan nama baru di kepengurusan Golkar. Di era Novanto, pensiunan jenderal bintang tiga ini diplot sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Lampung dan Ketua Koordinator Bidang Kajian Strategis dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Airlangga menjamin tak ada tekanan dalam pemilihan Lodewijk sebagai pengganti Idrus. Ia membantah eks Pangdam Bukit Barisan itu sebagai titipan pihak tertentu. Kata dia, penunjukan Lodewijk juga sudah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
Figur Lodewijk dinilainya sudah pernah menjadi kepengurusan dewan pimpinan pusat. Hal ini yang harus menjadi acuan.
"Lodewijk sudah jadi pengurus di periode yang lalu. Jadi itu sudah selesai," kata Airlangga di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat, Senin, 22 Januari 2018.
Sebelum pengumuman revitalisasi kepengurusan, nama Lodewijk sudah digadang-gadang bersama Ibnu Munzir dan Letjen (Purn) Eko Wiratmoko. Nama terakhir merupakan Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Golkar era Setya Novanto. Seiring waktu, nama Ibnu dan Lodewijk yang menguat menggantikan Idrus.
Lodewijk mengakui berkarier di politik berbeda dengan di militer. Ia siap belajar dan beradaptasi di internal Partai Beringin.
"Perjalanan ini tentunya saya katakan coba belajar dengan kehidupan partai. Berbeda dengan kehidupan militer. Saya akan beradaptasi agar orang bisa melihat kinerja saya," ujar Lodewijk di kantor DPP Golkar.
Lodewijk Freidrich merupakan sekretaris jenderal yang berlatar belakang militer. Kariernya moncer di TNI AD. Jabatan terakhir yang diembannya adalah Komandan Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD
Pria kelahiran Manado, 27 Juli 1957 itu juga pernah menjadi Danjen Kopassus selama dua tahun dari 2009 sampai 2011. Sebelumnya, ia juga menjabat Panglima Komando Daerah Militer Bukit Barisan. (ase)