Lempar Isu LGBT, Zulkifli Hasan Disebut sedang Pencitraan

Ketua MPR dan juga Ketum PAN, Zulkifli Hasan.
Sumber :
  • Bobby Agung/VIVA.co.id

VIVA – Pernyataan Ketua MPR Zulkifli Hasan terkait lima fraksi dukung lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) menuai polemik. Zulkifli dinilai melakukan pencitraan dengan melempar isu LGBT.

Grand Syekh Al Azhar Kecam Keras Pembukaan Kontroversial Olimpiade Paris 2024

"Jadi, saya menyayangkan sekali apa yang disampaikan Ketua MPR. Saya kira tidak boleh lah kita membuat panggung-panggung pencitraan. Kemudian mencoba membuat citra buruk kepada fraksi-fraksi lain," ujar Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana di gedung DPR, Senin, 22 Januari 2018.

Dadang menekankan Fraksi Hanura tak pernah menyetujui isu LGBT dibahas dalam bentuk undang-undang. Makanya, ia heran dengan ucapan Zulkifli yang langsung menyerang lima fraksi di DPR mendukung LGBT.

Wanda Hara Bakal Dilaporkan ke Polisi, Advokat Ini Singgung Ingin Beri Sanksi Tegas untuk Kaum LGBT

"Kami protes keras yang disampaikan Pak Ketua MPR. Dari awal saya di berbagai media sejak awal saya sebagai pimpinan fraksi dengan tegas LGBT itu dari berbagai aspek mana pun tidak bisa dibenarkan," ujar Dadang.

Menurut dia, Fraksi Hanura menyatakan LGBT sebagai penyakit sosial. Karena itu, Wakil Sekretaris Jenderal Hanura ini menantang Zulkifli untuk menyebutkan fraksi mana saja yang pro LGBT itu.

Brigjen Mukti Ungkap Fakta Mengejutkan Poppers, Ternyata Obat Perangsang Favorit LGBT

"Tolong sebutkan lima fraksi itu. Masak Hanura masuk seperti itu. Tidak mungkin lah. Saya yang paling keras sebagai Sekretaris Fraksi menentang LGBT dilindungi," kata Dadang.

Sebelumnya, dalam acara Tanwir Aisyiah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam, 20 Januari 2018, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan para anggota Aisyiah soal ancaman perilaku menyimpang dari kelompok yang menginginkan perzinahan dan LGBT lolos di negeri ini. Dia menyebut soal itu tengah dibahas di DPR.

Kata Zulkifli, ada lima partai yang setuju LGBT dimasukkan dalam perundang-undangan. Dia tak menyebut partai apa saja yang dimaksud. Hal yang pasti, partai yang ia pimpin, Partai Amanat Nasional, menolak.

"DPR juga dibahas soal LGBT atau pernikahan sesama jenis. Sudah lima partai politik menyetujui," ujar Zulkifli. (ase)

Mahasiswi yang menjadi korban penganiayaan ustazah saat melapor di Polres Lombok Barat (Satria)

Masih Ada Rasa Cinta, Ustazah di Lombok Aniaya Mahasiswi Gegara Cemburu

Seorang mahasiswi di Lombok, Nusa Tenggara Barat dianiaya mantan ustazahnya karena cemburu mahasiswi tersebut memiliki kedekatan dengan dengan seorang pria.

img_title
VIVA.co.id
19 Oktober 2024