Dilema Gubernur Kaltim, Diminta Jadi Jurkam Pesaing Anaknya
- Antara/ Saptono
VIVA – Partai Golkar dan Partai Nasdem secara resmi mengusung pasangan Andi Sofyan Hasdam-Nusyirwan Ismail pada Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur 2018 mendatang. Untuk juru kampanye (jurkam) AnNur ditunjuk lah Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak. Hal itu memicu masalah, kenapa?
Menurut Ketua Tim Pemenangan AnNur, Husni Fahruddin, Awang Faroek memang masuk dalam daftar jurkam yang dipersiapkan. Namun yang menjadi masalah, jika sang gubernur menerima tawaran itu berarti dia harus melawan anaknya.
Ya, Awang Ferdian Hidayat yang tak lain putra sang gubernur memang akan maju di Pilgub Kaltim. Ia akan berpasangan dengan Syaharie Jaang. Menanggapi kondisi tersebut, Husni berharap Awang Faroek Ishak melaksanakan tugasnya sebagai kader partai Nasdem. Terlebih dengan jabatannya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPD Nasdem Kaltim.
"Nasdem Kaltim mengajukan Awang Faroek Ishak sebagai jurkam dalam proses kampanye AnNur. Kami berharap Awang bisa ikut berpartisipasi dalam pemenangan AnNur sebagai ketua dewan pertimbangan Nasdem,” kata Ayub, sapaan akrab Husni.
"Harus profesional lah. Kalau pak Awang sebagai politisi senior, pasti memahami etika dan profesional sebagai kader partai politik," tambahnya.
Namun, secara terpisah, Awang justru memastikan tidak bersedia menjadi jurkam untuk AnNur. "Tidak. Saya akan kampanye untuk pasangan Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat," tegas Awang, pada media, Jumat, 19 Januari 2018 di Kantor Gubernur Kaltim.
Untuk diketahui, pasangan Jaang-Ferdi diusung oleh Demokrat, PKB dan PPP. "Boleh apa tidak? Saya pasti akan dukung anak kan?," tandas Awang.
Saat ditanya soal melanggar keputusan Nasdem, menurut Awang dirinya sudah mendapat izin dengan Ketua Nasdem, Surya Paloh, untuk berkampanye memenangkan pasangan Jaang Ferdi. "Beliau (Surya Paloh), mendukung 1.000 persen," sebut dia. (ren)