Pasangan Sudirman-Ida Simbol Matahari-Bumi yang Bersatu
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir menyebut Sudirman Said dan Ida Fauziyah merupakan pasangan ideal untuk maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018. Menurutnya, keduanya diusung oleh komposisi partai politik yang lengkap.
"Kalau dilihat dari komposisi partai pengusung, pasangan Pak Sudirman dan Bu Ida ini lengkap. Apalagi ada PAN dan PKB, (simbol) matahari dan bumi. Jadi antara Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama di Jateng sangat cair, " kata Tafsir di sela menerima silaturahmi Sudirman-Ida di kantor PW Muhammadiyah Jateng, Senin, 15 Januari 2018.
Tafsir pun berharap dalam pertarungan Pilgub nanti, Sudirman-Ida dapat melaluinya dengan lancar tanpa hambatan. Selain mendoakan, Muhammadiyah sendiri akan tetap berposisi netral dalam Pilgub nanti. Namun pihaknya terbuka untuk memberi masukan terhadap pasangan yang diusung Gerindra, PAN, PKS dan PKB itu.
"Ibarat tinju mengalahkan juara bertahan (calon petahana) memang sulit. Namun bukan tidak bisa dilakukan. Peluang tetap ada, nanti takdir Allah yang akan menentukan, " jelas dia.
Sudirman Said sendiri mengaku senang bisa bersilaturahmi ke Muhammadiyah. Menurutnya, silaturahmi ini menjadi hal positif untuk dirinya mendapatkan masukan, dukungan serta doa.
"Jadi kita perrcaya Muhammadiyah bersama kita. Ini juga jadi simbol bahwa kita ke Jateng dari seluruh elemen. Ibu Ida yang basis kulturalnya NU dan kita juga ke Muhammadiyah, " jelas Sudirman.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu juga mengaku bahwa spirit dirinya maju ke Jateng adalah untuk memperbaiki pembangunan manusia serta infastuktur ekonomi.
"Orang banyak bertanya nanti suasana Jakarta dibawa ke Jateng. Tapi saya selalu menjawab, tantangan di Jakarta dan Jateng berbeda. Tapi spirit yang kita bawa adalah untuk memperbaiki, " ujarnya.
Sementara Ida Fauziyah menganggap, bahwa NU dan Muhammadiyah sejak awal selalu kompak menjadi ormas yang bersama-sama memberikan arti membangun bangsa dalam berbagai bidang. Seperti halnya NU dengan majunya pesantren serta Muhammadiyah dengan lembaga pendidikan seperti universitasnya.
"Saya katakan kalau nggak ada Muhammadiyah dan NU dan lembaga pendidikannya, maka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jateng akan semakin jauh dari harapan. Namun Muhammadiyah dan NU dengan ketulusan tanpa berharap reward apapun. Ini sebenarnya peran Pemerintah Daerah. Maka harusnya pemerintah bisa mengerti, " jelas Ketua Fraksi PKB DPR itu.