Baru Digadang, Berapa Tingkat Elektabilitas Djarot di Sumut?

Djarot Saiful Hidayat dan istrinya, Happy Farida.
Sumber :
  • Syaefullah SH Msc- VIVA.co.id

VIVA – Meski belum resmi dideklarasikan secara langsung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat digadang akan maju di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara atau Pilkada Sumut 2018.

Namun berdasarkan hasil survei dari Lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN), nama Djarot dianggap tak sekuat ketika dia menjadi calon Wakil Gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Berdasarkan survei yang dirilis SPIN, nama Djarot tak berada di urutan atas.

Direktur SPIN, Igor Dirgantara mengatakan, berdasarkan survei popularitas dan elektabilitas calon kandidat Pilkada Sumatera Utara yang dilakukan, nama Gubernur Sumatera Utara petahana, Tengku Erry Nuradi masih teratas dikenal publik.

Dalam riset yang dilakukan dengan wawancara sebanyak 1.262 responden dengan menggunakan multistage random sampling itu, sosok Tengku Ery Nuradi memperoleh suara sebanyak 93,56 persen disusul Pangkostrad Letnan Jenderal TNI, Edy Rahmayadi sebesar 74,96 persen dan Gus Irawan Pasaribu sebesar 65,89 persen.  

"Hasil Survei SPIN ini menunjukkan bahwa Tengku Erry Nuradi adalah bakal cagub paling dikenal di semua golongan usia, suku, kelompok sosial ekonomi di Sumut disusul oleh Edy Rahmayadi di peringkat kedua dan Gus Irawan Pasaribu di posisi ketiga," kata Igor melalui keterangan tertulis, Kamis 4 Januari 2018.

Tengku Erry Nuradi disebut masih di posisi pertama dalam kategori figur paling layak pemimpin dengan perolehan suara sebesar 37,54 persen, Edy Rahmayadi sebesar 32,45 persen, Gus Irawan Pasaribu sebesar 10,21 persen. Sedangkan Djarot hanya memperoleh dukungan sebesar 9,10 persen. 

"Dan jika Pilkada Sumatera Utara dilakukan hari ini Kamis, 4 Januari 2018, maka lagi-lagi Tengku Erry Nuradi juara dengan 23,89 persen. Sementara Edy Rahmayadi mendapat 20,45 persen, Ngogesa Sitepu 8,26 persen dan Djarot Syaiful Hidayat 6,21 persen, Gus Irawan Pasaribu 4,21 persen dan yang belum memutuskan atau undecided voters sebesar 25,68 persen," katanya.

Tengku Erry Nuradi dan Edy Rahmayadi dinilai lembaga ini akan jadi kandidat yang akan bersaing ketat dalam Pilkada Sumut 2018 berdasarkan survei yang dilakukan. Tengku Erry Nuradi unggul dari segi pemilih perempuan yaitu sebesar 23,3 persen sedangkan Edy Rahmayadi unggul dari pemilih laki-laki sebesar 24,2 persen. 

Hadapi Pilgub Sumut 2024, Bobby Nasution: InsyaAllah KIM Plus solid

"Persaingan keduanya terlihat dalam berbagai simulasi yang dilakukan, mulai dari 10 kandidat hingga empat kandidat," kata dia.

Untuk elektabilitas partai politik versi SPIN, di Sumatera Utara, Partai Golkar masih teratas dengan perolehan suara sebesar 14,23 persen diikuti PDIP sebesar 12,76 persen, Gerindra sebesar 10,54 persen, Partai Demokrat sebesar 6,9 persen, PKS sebesar 3,13 persen, NasDem sebesar 2,98 persen, PPP sebesar 2,6 persen, PAN sebesar 2,4 persen, Perindo sebesar 1,23 persen, PKB sebesar 1,03 persen, Partai Solidaritas Indonesia sebesar 0,93 persen dan Hanura sebesar 0,72 persen. 

Edy Rahmayadi-Hasan Basri Daftar Cagub-Cawagub ke KPU Sumut pada Kamis, 29 Agustus

"Belum memutuskan pilihan sebesar 39,65 persen serta golput sebesar 0,9 persen," ujar dia.
 

Koordinator Divisi SDM, Organisasi Bawaslu Sumut, Romson Paskoro Purba.(istimewa/VIVA)

Pilkada Serentak 2024, Bawaslu Buka Rekrutmen 25.233 Pengawas TPS di Sumut

Bawaslu Sumatera Utara bersama jajarannya membuka pendaftaran Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) dengan jumlah akan direkrut sebagai PTPS sebanyak 25.233 pengawas. B

img_title
VIVA.co.id
19 September 2024