Elektabilitas Naik, Airlangga: Rakyat Melihat Golkar Bangkit
- ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
VIVA – Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis elektabilitas Golkar meningkat ke posisi dua besar setelah PDIP. Naiknya elektabilitas Golkar direspons positif Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto.
"Survei yang membawa Golkar ke jalur positif patut diapresiasi terhadap harapan publik. Rakyat melihat PG dapat bangkit mengawal aspirasi untuk kesejahteraan," kata Airlangga dalam pesan singkatnya kepada VIVA, Kamis, 3 Januari 2017.
Airlangga optimis Golkar akan terus meningkat elektabilitasnya. Menurutnya, ada beberapa program yang disiapkan Golkar ke depan. Salah satunya melalui calon kepala daerah baik itu calon gubernur, calon walikota hingga bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 akan dititipkan program terkait kebutuhan rakyat.
"Golkar akan menitipkan program sembako dengan harga yang mampu dibeli rakyat," lanjutnya.
Kemudian, program lain yang disinggung Airlangga terkait peningkatan daya beli hingga penyediaan lahan perumahan yang terjangkau.
"Peningkatan daya beli melalui program ciptakan lapangan pekerjaan di daerah masing-masing serta penyediaan lahan untuk perumahan yang terjangkau dari akses jalan maupun harga," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan, dalam survei, responden diberikan pertanyaan jika pemilihan legislatif diadakan sekarang ini, partai politik mana yang akan dipilih? Jawaban responden beragam dengan pilihan sebagian kepada Golkar.
Jawaban responden menempatkan PDIP pada posisi pertama dengan 27,6 persen. Kemudian, disusul dengan Golkar sebanyak 12,1 persen. Lalu, Gerindra 8,9 persen, dan Demokrat 7,7 persen.
"Hasil survei ini secara geografi mewakili semua wilayah atau provinsi di Indonesia," kata Djayadi Hanan kepada wartawan dalam keterangan pers di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 2 Januari 2018.
Survei yang dilakukan SMRC digelar pada 7-13 Desember 2017 dengan melibatkan 1.220 responden. Responden survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah punya hak pilih dalam pemilu.
Responden yang diwawancarai diketahui sebanyak 1.059 atau 87 persen. Jumlah responden itu kemudian dianalisis. Margin of a error dari survei ini sebesar lebih kurang 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.