Deddy Mizwar Sebut Polemik dengan Hidayat Beres Lewat Ngopi

Deddy Mizwar
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Bakal calon gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, mengklaim polemik dengan kader Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid di media sosial sudah beres dan tak ada masalah lagi.

Plh Presiden PKS Aher: PKS Akan Jadi Bagian Pemerintahan Prabowo, Bagian Dari Koalisi

Dia pun berharap perselisihan pendapat gara-gara foto dokumen kontrak politik berisi komitmennya mendukung calon presiden yang diusung Partai Demokrat itu tak diungkit-ungkit lagi.

"Saya sudah masukkan (klarifikasi) di Twitter, udah selesai," kata Deddy di Bandung, pada Rabu, 3 Januari 2018.

Ahmad Heryawan Ditunjuk jadi Plh Presiden PKS Gantikan Ahmad Syaikhu

Deddy mengakui foto dokumen kontrak politik yang diunggah Nur Wahid itu memang benar. Begitu juga tentang komitmennya mendukung calon presiden dari Demokrat pada Pemilu 2019, siap menjadi kader partai itu, dan bersedia berkontribusi dana.

Dia menyebut itu adalah hal wajar dan tak perlu dipersoalkan. Nur Wahid maupun PKS, katanya, memaklumi kesepakatan-kesepakatan politik semacam itu.

Target Menang Pilkada 60 Persen, Presiden PKS Minta Kader Optimis dan Semangat

Mengenai permasalahan personal dengan Hidayat, Deddy berharap bisa berdialog dengan kepala dingin. "Saya ajak Ustaz Hidayat Nur Wahid ngopi aja," ujarnya.

Polemik di Twitter

Hidayat Nur Wahid dan Deddy Mizwar berpolemik di media sosial Twitter pada Senin, 1 Januari 2018. Mulanya Nur Wahid mengunggah foto dokumen kontrak politik yang ditandatangani Deddy Mizwar pada akun Twitter-nya. Dokumen itu memperlihatkan komitmen Deddy mendukung calon presiden dan wakil presiden yang diusung Partai Demokrat pada Pemilu 2019.

PKS semula berniat mengajukan Deddy Mizwar sebagai calon gubernur Jawa Barat. Tapi keputusan itu kemudian diubah dan PKS berpaling dari Deddy untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra menduetkan Sudrajat-Ahmad Syaikhu sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.

Deddy lantas menanggapi unggahan Nur Wahid itu sebagai alasan PKS batal mencalonkannya. Dia merasa perihal itu masalah wajar dan tak semestinya dipersoalkan.

kalo dokumen itu yg dimaksud mk dosa apa yg sy lakukan pd PKS.bukankah Ustadz sbg kader PKS juga harus mendukung capres/cawapres yg diusung PKS?" Deddy mempertanyakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya