Presiden PKS Dicurhati Deddy Mizwar soal Hidayat Nur Wahid
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman, mengklaim perdebatan kader partainya Hidayat Nur Wahid dengan Deddy Mizwar sudah diakhiri dan tak ada masalah lagi.
Deddy Mizwar pun, kata Sohibul, sudah memberitahu kepadanya bahwa perdebatan dengan Nur Wahid yang bermula dari pernyataan di media sosial Twitter itu sudah beres.
“Bang Deddy Mizwar juga tadi masih komunikasi. Kalau dia hari ini waktunya luang, saya akan ngopi dengan dia. Kata dia, Pak Presiden (Sohibul Iman) kami sudah selesai dengan Pak Hidayat," kata Sohibul kepada wartawan di Jakarta pada Selasa malam, 2 Januari 2018.
Dia berterus terang, Deddy memang sempat mengadu kepadanya seputar perdebatan dengan Nur Wahid, yang menyebutkan soal komitmen Deddy akan mendukung calon presiden dari Demokrat. Tapi, masalah itu dianggap sudah selesai setelah kedua pihak berkomunikasi.
Perdebatan itu, dia berpendapat, sebetulnya sesuatu yang tak perlu, apalagi kalau dikait-kaitkan dengan tuntutan Demokrat kepada Deddy Mizwar tentang Pemilu 2019. Kalau Demokrat meminta Deddy mendukung calon presiden yang diusung partai itu, sebenarnya sesuatu yang wajar tapi tak perlu dihubungkan dengan PKS.
"Makanya kemarin saya bilang sudah clear bahwa masalah komitmen itu salah satu faktor. Tapi kami menyadari itu aksiomatik. Kader Demokrat, ya, harus memenangkan Demokrat, enggak perlu dipermasalahkan dengan kami (PKS),” kata Sohibul.
Ketua Majelis Syuro juga sempat meminta agar Nur Wahid menghentikan perdebatan dengan Deddy. Ia pun bersyukur Nur Wahid telah menuliskan klarifikasi melalui Twitter pada Selasa.
Polemik di Twitter
Hidayat Nur Wahid dan Deddy Mizwar berpolemik di media sosial Twitter pada Senin, 1 Januari 2018. Mulanya Nur Wahid mengunggah foto dokumen kontrak politik yang ditandatangani Deddy Mizwar pada akun Twitter-nya. Dokumen itu memperlihatkan komitmen Deddy mendukung calon presiden dan wakil presiden yang diusung Partai Demokrat pada Pemilu 2019.
PKS semula berniat mengajukan Deddy Mizwar sebagai calon gubernur Jawa Barat. Tapi, keputusan kemudian itu diubah dan PKS berpaling dari Deddy untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra menduetkan Sudrajat-Ahmad Syaikhu sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.
Deddy lantas menanggapi unggahan Nur Wahid itu sebagai alasan PKS batal mencalonkannya. Dia merasa perihal itu masalah wajar dan tak semestinya dipersoalkan.
“kalo dokumen itu yg dimaksud mk dosa apa yg sy lakukan pd PKS.bukankah Ustadz sbg kader PKS juga harus mendukung capres/cawapres yg diusung PKS?" Deddy mempertanyakan.