Cerita Mahfud yang Dilarang Jadi Anggota DPR oleh Gus Dur
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur punya ciri khas dalam berkomunikasi dengan publik. Menteri Pertahanan era Gus Dur, Mahfud MD, punya kenangan khusus terhadap Presiden RI ke-4 tersebut.
Mahfud menilai, Gus Dur sebagai figur lucu tapi serius. Salah satu ucapannya yang populer adalah ‘gitu aja kok repot’.
Saat masih aktif sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa, Gus Dur mengkader sejumlah aktivis muda Nahdlatul Ulama dalam politik. Beberapa ada yang dekat betul, bahkan loyal hingga Gus Dur jadi Presiden dan saat lengser pada 2001, bahkan hingga kini.
Kendati jadi patron, dia tetap bergaya begejekan setiap menyampaikan pemikiran serius kepada kader-kadernya. Tidak formal.
"Gus Dur itu banyak lucunya. Tapi kalau kadung marah, marah beneran," kata Mahfud saat testimoni dalam Haul ke-8 Gus Dur di Pesantren Tebu Ireng Jombang, Jawa Timur, pada Kamis malam, 28 Desember 2017.
Mahfud menyebut beberapa orang yang dikader Gus Dur saat di PKB termasuk dirinya dan Khofifah Indar Parawansa. "Beliau mengayomi yang muda-muda. Ada Mbak Khofifah, Mas Saiful (Saifullah Yusuf), AS Hikam, Alwi Shihab, saya, dan beberapa yang lain," cerita Mahfud.
Suatu waktu dalam obrolan, jelas Mahfud, Gus Dur mengatakan bahwa ada empat orang yang ia larang menjadi anggota DPR. "Beliau menyebut, empat orang ini Mbak Khofifah, AS Hikam, Alwi Shihab, dan saya. Saya tanya, kenapa Gus Dur? Kami aktif di PKB nantinya kan jadi anggota DPR," ujar Mahfud.
Dari cerita Mahfud, mendiang Gus Dur menganggap DPR tempat orang berbohong. "Gus Dur bilang, DPR itu tempatnya orang-orang bohong. Kalian tidak pandai berbohong," ujar Mahfud menirukan ucapan Gus Dur.
"Lalu kenapa yang lain boleh jadi anggota DPR? Karena yang lain tukang bohong, biarlah dipasang untuk melawan para tukang bohong," ujar Mahfud menambahkan. Mendengar pernyataan Mahfud, hadirin pun tertawa.
Selain Mahfud, dua menteri era Gus Dur hadir dan menyampaikan testimoni dalam Haul di Jombang. Keduanya ialah mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri, Rizal Ramli.
"Sebelum meninggal, saya menerima pesan agar di nisan beliau ditulis the humanist died here. Alhamdulillah, sekarang di nisan makam beliau sudah ada tulisannya, here rest the humanist," kata Khofifah.
Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009 silam di usia 69. Gusdur merupakan putra dari pasangan Abdul Wahid Hasyim-Siti Sholehah di Jombang pada 7 September 1940. Kakeknya dari pihak ayah, Hasyim Asyari, adalah pendiri Nahdlatul Ulama. Gus Dur sendiri memimpin organisasi NU selama tiga periode. (mus)