PKS: Jangan Ulangi Perilaku Ahok di Jabar
- VIVA.co.id/ Reza Fajri.
VIVA - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menjelaskan partainya tidak ingin menggunakan isu SARA dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu diajukan karena punya kapasitas.
"Kalau kami sih tidak mempergunakan (isu SARA) itu. Kami sudah menegaskan, kami PKS, Partai Gerindra dan PAN, ya kita mengajukan calon yang memang betul-betul punya keunggulan. Karenanya, kita mengajukan pasangan Sudrajat dan Pak Syaikhu," kata Hidayat ketika ditemui di kantornya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 29 Desember 2017.
Wakil Ketua MPR ini menyebut pasangan Sudrajat-Syaikhu memiliki keunggulan-keunggulan yang bisa dipadukan. Seperti latar belakang keahlian masing-masing, profesi, politik dan lain sebagainya.
"Satu berlatar belakang dari militer, satu berlatarbelakang dari sipil. Satu seorang akuntan, satu seorang yang punya pengalaman di luar negeri juga," ujar Hidayat.
Hidayat berharap semua pihak mencalonkan pasangan yang menonjolkan keunggulan, sehingga tidak menggunakan isu SARA. Dia meminta kejadian seperti kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak terjadi lagi di Pilgub Jabar 2018.
"Siapa pun janganlah menggunakan isu SARA dalam pengertian negatif. Karenanya jangan ada yang mengulangi perilaku Pak Ahok, jangan diulangi itu. Supaya tidak kemudian menghadirkan masalah-masalah berikutnya. Pelajaran dari Pak Ahok, siapapun jangan main-main dengan isu SARA, mengomentari agama lain," kata Hidayat.
Seperti diketahui, PKS, Partai Gerindra dan PAN telah memutuskan mengusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018. Hal itu diumumkan dalam konferensi pers bersama di kantor PKS pada Rabu 27 Desember 2017.