Sudirman Said: Pilkada Bukan Arena Saling Mengalahkan
- VIVA.co.id/Eduward Ambarita
VIVA – Pemilihan Kepala Daerah bukan arena untuk saling mengalahkan, melainkan kontestasi ide, gagasan, dan program guna merebut hati masyarakat. Dengan begitu Pilkada tidak seharusnya diisi dengan kegiatan saling menjelekkan antarkandidat maupun antar tim pemenangan.
Calon gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said mengungkapkan hal itu pada acara pelantikan Dewan Pengurus Ranting (DPRt) Partai Amanat Nasional (PAN) se- Kabupaten Sukoharjo, Solo, Jateng, Minggu, 24 Desember 2017.
"Saya datang ke sini (Jateng) untuk merajut kemajemukan yang ada. Merajut persatuan, bukan untuk menciptakan permusuhan antarwarga Jateng," kata Dirman, sapaan Sudirman Said dalam acara yang juga dihadiri oleh pimpinan parpol di Sukoharjo dari PAN, PDIP, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra.
Karena ingin merajut kemajemukan, dia terbuka untuk menerima dukungan dari beragam kekuatan politik yang ada. "Yang mendukung saya baru Partai Gerindra dan PAN, monggo yang lain kalau ingin mendukung saya siap untuk duduk dan membicarakannya. Di sini ada PDIP, PKB, dan Partai Demokrat," ujarnya.
Dirman juga mengingatkan, Pilkada adalah urusan lima menit di dalam bilik suara. Setelah itu selesai. "Jangan sampai urusan yang hanya lima menit ini diwarnai dengan permusuhan yang merusak persatuan dan kesatuan, yang selama ini sudah terjaga," katanya lagi.
Ia juga meminta pada para elit untuk sama-sama menjaga suasana damai dalam pelaksanaan Pilkada 2018 mendatang. Jangan menciptakan isu atau kegiatan yang memanaskan suasana, yang pada gilirannya menimbulkan gesekan yang tidak perlu di akar rumput.
"Nanti masyarakat bawah yang akan jadi korban. Sementara elite politiknya sudah berangkulan kembali, masyarakat di bawah masih memendam luka. Mudah-mudahan Pilkada ini bisa kita jaga bersama agar berlangsung aman dan damai," harapnya.
Dirman, mengajak semua pihak untuk menjadikan Pilkada sebagai sarana untuk memilih pemimpin yang akan membawa kebaikan bagi masyarakat. Karena itu penting masyarakat mengetahui rekam jejak kandidat yang akan dipilihnya.
"Pilihan masyarakat akan menentukan arah pembangunan daerah ke depan. Kalau pemimpinnya bersih, jujur, memiliki integritas, dan mau bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, Insya Allah daerahnya akan maju dan masyarakatnya akan sejahtera. Karena pembangunannya semata untuk masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok sang pemimpin," tuturnya.