Kubu Romi Akhirnya Kuasai Kantor DPP PPP
- VIVA.co.id/ Agus Rahmat.
VIVA – Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Pondok Gede, dengan ketua umum Romahurmuziy, akhirnya mengambil alih kantor dewan pimpinan pusat PPP di Jalan Diponegoro 60, Jakarta Pusat.
Walau sebelumnya terjadi sengketa, tapi pengambilalihan aset milik partai berlambang Kakbah itu dilakukan tanpa keributan. Sebelumnya kantor ini dikuasai kubu Djan Faridz.
"Ini kantor kami, kantor DPP PPP sejak dahulu. Setelah Bapak Djan Faridz tidak menempati tempat ini dan kantor dibiarkan terbengkalai," kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Achmad Baidowi di DPP PPP.
Anggota Komisi II DPR RI ini menuturkan, pengambilalihan kantor dilakukan secara persuasif, sehingga tidak terjadi benturan antardua kubu di PPP.
"Kami masuk ke sini dengan spirit fatwa Mekah, ketika Nabi Muhammad masuk ke Mekah tanpa perlawanan dan kedepankan persuasif,” tuturnya.
“Kira-kira kami sama. Kami masuk ke kantor DPP tidak ada keributan. Kantor ini sudah tidak ada yang tempati," ujarnya.
Usai diambil alih, PPP langsung mendata aset partai yang ada di kantor itu. Karena, di dalam kantor tak hanya diisi barang milik PPP. Tapi, juga ada barang milik Djan Faridz yang masih tersisa.
"Kami akan menyurati saudara Djan Faridz untuk mengambil barangnya secara kekeluargaan tanpa paksaan," katanya.
Dengan pengambilalihan aset ini, DPP PPP kubu Romi mengajak untuk menyudahi sengketa selama ini antarkedua kubu. "Kami juga mengimbau gerbong sebelah untuk bergabung membesarkan partai karena kami keluarga besar," ujar Baidowi.
Dari pantauan VIVA di lokasi, kantor DPP PPP dijaga ketat kader PPP. Kawat berduri dipasang di sekitar pagar.