Soal Maju Caketum, Aziz Syamsudin: Saya Tergantung Partai
- Edwan Ruriansyah/VIVA.co.id
VIVA – Dorongan agar diselenggarakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar terus menguat. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera III DPP Partai Golkar, Aziz Syamsuddin, mengaku siap saja jika diberi amanah untuk memimpin Golkar. Namun, hal itu tergantung dari keinginan para kader Golkar.
"Saya tergantung partai," kata Aziz di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 7 Desember 2017.
Mengenai surat yang masuk dari DPD I Golkar ke DPP, Aziz mengatakan hal itu pasti segera diverifikasi, sehingga bisa menentukan jalan rapat pleno Partai Golkar nanti.
"Surat-surat yang masuk dari DPD kemarin kami akan verifikasi. Kemudian apakah surat-surat tersebut telah sesuai dengan mekanisme yang ada," ujar Aziz.
Aziz hanya mengingatkan dirinya hingga kini belum resmi menyatakan akan maju menjadi calon ketua umum. Dia menilai saat ini yang masih perlu dipegang adalah keputusan pleno DPP Golkar yang terakhir.
"Belum, orang ini nunggu putusan praperadilan kan," kata Aziz.
Status Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto yang menjadi tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat panas kursi pucuk pimpinan Partai Beringin. Beberapa nama kader dimunculkan untuk menggantikan Novanto.
Sebelumnya, politikus senior Golkar Indra Bambang Utoyo sempat menyebut beberapa kader berpotensi menggantikan Novanto jika ada munaslub. Selain Aziz, ada Plt Ketua Umum Golkar Idrus Marham dan Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Aziz Syamsudin juga masuk persaingan calon ketua umum pada Munaslub Golkar di Bali, Mei 2016. Aziz sempat masuk tiga besar dalam proses pemungutan suara atau voting. Aziz saat itu kalah dari Ade Komarudin dan Setya Novanto.
Meski kalah, suara Aziz pada Munaslub 2016 mengalahkan kader senior seperti Indra Bambang Utoyo, Syahrul Yasin Limpo, Priyo Budi Santoso, serta Airlangga Hartarto. Di Munaslub 2016, Setya Novanto terpilih menjadi ketua umum Golkar.