Wasekjen Golkar: Sabar soal Munaslub, Hormati Hasil Pleno
- VIVA.co.id/Eka Permadi
VIVA – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Pahlevi Pangerang mengingatkan agar setiap kader menghormati putusan pleno terkait usulan digelarnya musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Menurut Pahlevi, kader harus sabar menunggu proses politik bila memang munaslub harus digelar.
“Kita hormati hasil rapat pleno 21 November 2017. Sebagai kader kita biasakan taat asas. Munaslub pun sudah diakomodir sebagai salah satu pilihan politik. Kuncinya, sabar," kata Pahlevi dalam keterangannya, Selasa, 5 Desember 2017.
Menurut dia, yang terpenting saat ini jangan memperdebatkan waktu pelaksanaan munaslub. Ia tak ingin kader Golkar justru terjebak dalam mendukung sosok calon ketua umum.
“Situasi saat ini bukan saatnya lagi memperdebatkan waktu munaslub. Terpenting, yang terbaik bagi Partai Golkar adalah sesuai aturan,” kata Pahlevi.
Namun, jika memang munaslub harus digelar, Pahlevi optimistis akan berjalan dengan baik. Munaslub diyakini akan mengembalikan elektabilitas Golkar. "Membawa marwah dan elektabilias Golkar kembali meroket," tuturnya.
Status Setya Novanto yang menjadi tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat kursi ketua umum Golkar panas. Novanto mengajukan praperadilan atas status tersangkanya. Adapun hasil pleno DPP Golkar, Selasa, 21 November 2017 menunggu putusan praperadilan untuk menentukan perlu atau tidaknya munaslub.
Sementara itu, sejumlah nama kader Partai Beringin bermunculan dan digadang-gadang layak menggantikan Novanto. Beberapa nama yang muncul seperti Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera III Aziz Syamsudin, Plt Ketua Umum Golkar Idrus Marham, Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, dan Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Untuk Aziz Syamsudin pernah masuk persaingan calon ketua umum pada Munaslub Golkar di Bali, Mei 2016. Aziz sempat masuk tiga besar dalam proses pemungutan suara atau voting. Aziz saat itu kalah dari Ade Komarudin dan Setya Novanto.
Meski kalah, suara Aziz pada Munaslub 2016 mengalahkan kader senior seperti Indra Bambang Utoyo, Syahrul Yasin Limpo, Priyo Budi Santoso, serta Airlangga Hartarto.