Desak Munaslub, 8 DPD Golkar Temui JK
- Istimewa
VIVA – Delapan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar telah menemui sesepuh partai sekaligus Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin malam, 20 November 2017. Pertemuan ini, terkait pembahasan pergantian Ketua Umum Partai Golkar.
Pertemuan yang digelar di rumah dinas JK itu dihadiri oleh delapan Ketua DPD I Partai Golkar. Kedelapan DPD I ini, yakni dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Barat, dan Bangka Belitung.
Pembicaraan utama yang disampaikan oleh ketua DPD I ini, terkait harus segera dilaksanakannya Munaslub Partai Golkar.
"Kita yang menginisiasi pertemuan delapan Ketua DPD I Senin malam, menghadap Pak JK. Kita akan menyampaikan surat kepada DPP yang ditanda tangani oleh paling tidak 23 DPD I. Yang isinya adalah meminta, agar segera dilaksanakannya Munaslub untuk memilih Ketua Umum yang baru," kata Ketua DPD I Jawa Tengah, Wisnu Suhardono di di Sekretariat PPK Kosgoro 1957, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 22 November 2017.
Wisnu mengatakan, delapan ketua DPD I itu telah menandatangani surat permintaan, agar segera dilaksanakannya Munaslub Partai Golkar. Ia mengklaim, surat yang akan dikirim Jumat ini ke DPP Partai Golkar akan ditandatangani paling sedikit 2/3 dari 34 DPD I. Jumlah yang akan menandatangani sudah sekitar 23-26 Ketua DPD I.
"(Isi Surat) Munaslub segera, mengambil alih, melaksanakan munaslub untuk memilih pemimpin baru, karena kita berkejaran dengan bulan Juni yang akan datang kan Pilkada," ujarnya.
Wisnu mengatakan, JK memberikan sejumlah nasehat kepada para Ketua DPD I yang hadir, salah satunya meminta harus segera adanya perbaikan di Partai Golkar. "Harus segera ada perbaikan," ujarnya.
Senada dengan Wisnu, Ketua DPD I Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, selaku sesepuh Partai Golkar, JK berpesan agar segera dilakukan perubahan di Partai. Tak hanya JK, perubahan struktur dan kultur di Partai Golkar juga disampaikan oleh sesepuh Golkar lainnya, seperti Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, dan Agung Laksono.
"Ya, pesannya adalah pesan harus dilakukan perubahan itu. Harus dilakukan perubahan itu, dan kita semua sesepuh dan ini sesepuh menyepakati Golkar harus berubah. Kan tidak ingin dong Golkar rangkingnya keempat, kelima, kita minimal harus kedua lah," ujar Dedi.
Menurut Dedi, agar tetap bertahan dan menjadi partai pemenang pemilu, Partai Golkar harus melakukan perubahan struktur dan kultur Partai Golkar. Perubahan di partai ini, harus dilakukan dalam waktu yang cepat.
"Kalau perubahan struktur, ya harus ada perubahan formasi kepemimpinan, perubahan kultur, perubahan kebudayaan Partai Golkar kembali lagi pada khitahnya Golkar sebagai partai modern yang menjunjung tinggi mekanisme, yang kader-kadernya memiliki kualifikasi," ujarnya.