Calon Pengganti Novanto Diminta Jangan Cari Nafkah di Parpol
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Meski pleno Golkar memutuskan Sekretaris Jenderal Idrus Marham menjadi Pelaksana Tugas Ketua Umum, desakan agar Setya Novanto lengser terus bergulir. Dorongan Novanto diganti juga disuarakan kader Golkar dari daerah.
Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Wisnu Suhardono, mengatakan calon pengganti Novanto harus kader yang punya loyalitas tinggi terhadap partai. Loyalitas ini dengan mengedepankan kepentingan partai di atas kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Ia menambahkan, pemimpin partai Golkar ke depan harus kader yang mempunyai integritas sehingga tidak tergiur dengan cara-cara melalui politik uang.
"Untuk itu ke depan kita harus cari pemimpin yang betul-betul tidak hidup dari partai. Tapi, yang loyal dan menjiwai partai. Dengan demikian dia tidak masuk money politics," kata Wisnu dalam acara forum diskusi dengan topik “Partai Golkar Mencari Pemimpin Baru” di Sekretariat PPK Kosgoro 1957, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 22 November 2017.
Wisnu menekankan pentingnya syarat figur Ketum Golkar kedepannya tak boleh mencari hidup dari Partai. Ia menambahkan, apabila masih ada gaya politik uang, maka keputusan dan kebijakan yang diambil DPP Golkar cenderung tidak profesional dan proporsional.
Salah satu contoh yang diutarakan Wisnu adalah keputusan DPP Golkar yang tidak merekomendasikan Dedy Mulyadi selaku kader internal sebagai Calon Gubernur dalam Pilkada Jawa Barat. Padahal menurut dia, Dedy mempunyai integritas, kapasitas dan kemampuan yang sangat bagusm
"Yang punya integritas kapasitas ini tumbang semua dengan money politik," ujarnya.
Lengser lewat Munaslub
Gelombang aspirasi kader akar rumput dan pengurus pusat terus mendorong untuk adanya pergantian pucuk pimpinan Partai Golkar melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Posisi Novanto harus segera diganti karena proses hukum yang menjeratnya.
Wisnu Suhardono menegaskan, munaslub merupakan sebuah keharusan untuk menyelamatkan Partai Beringin demi agenda politik ke depan. "Harus Munaslub," kata Wisnu.
Dorongan meminta posisi Ketua Umum Partai Golkar yang dijabat oleh Setya Novanto diganti melalui Munaslub juga disampaikan oleh Barisan Muda Kosgoro (BMK) 57.
"Golkar harus mempunyai pemimpin barupemimpin yang bisa mewakili semua gerbongyang bisa bekerjasama dengan Presdien Jokowi," ujar Sekretaris Jenderal DPP BMK 57 Paul Hutajulu. (ren)