Koalisi Pengeroyok PDIP di Pilgub Bali Retak
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Rencana mengeroyok PDI Perjuangan yang mengusung I Wayan Koster-Tjokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Acek di Pemilihan Gubernur Bali kandas di tengah jalan. Sepuluh partai yang berkoalisi dan menamakan diri Koalisi Rakyat Bali (KRB) mulai retak.
Keretakan ini karena sikap politik PAN yang memilih berkoalisi dengan PDIP. Sementara Golkar, Hanura, PKPI dan Perindo kemungkinan besar akan mengusung paket I Ketut Sudikerta yang berpasangan dengan Gede Pasek Suardika. Sudikerta merupakan Wakil Gubernur Bali. Sementara Pasek anggota DPD RI dapil Bali.
Di sisi lain, penggerak KRB yakni Partai Demokrat bersama NasDem, Gerindra, mengusung Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang masih menjabat Wali Kota Denpasar. Ida Bagus ini diproyeksikan berpasangan dengan I Made Mudarta yang merupakan Ketua DPD Demokrat Bali. Adapun dua partai lain yakni PKS dan PPP belum menentukan arah koalisi.
Retaknya koalisi gemuk itu lantaran tarik ulur kandidat karena baik Rai Mantra dan I Ketut Sudikerta sama-sama ngotot ingin posisi calon Gubernur Bali.
Dikonfirmasi soal rencana deklarasi I Ketut Sudikerta dan Gede Pasek Suardika, Sekretaris DPD Partai Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry tak membantahnya. Namun, ia juga tak memberikan jawaban yang pasti soal rencana deklarasi itu. Dengan diplomatis ia mengatakan, siapapun tandem Sudikerta, kader Golkar siap mendukungnya.
"Masalah paket Pak Sudikerta dan kapan dideklarasikan sepenuhnya para kader serahkan keputusannya kepada beliau. Kita bersama akan dukung," ujar Sugawa Korry, Kamis 16 November 2017.
Kemudian, penggagas KRB, I Made Mudarta menjelaskan, koalisi tiga partai yakni Demokrat, NasDem dan Gerindra sudah melebihi batas syarat mengusung kandidat. "Koalisi tiga partai itu memiliki 17 kursi atau 31 persen. Sementara syarat mengusung calon itu 11 kursi," katanya.
Mudarta melanjutkan, semangat yang dihadirkan Koalisi Rakyat Bali adalah menghadirkan pemimpin yang visioner. Dari hasil survei, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra merupakan kehendak warga Bali. Itu sebabnya koalisi tiga partai ini ngotot mengusung Wali Kota Denpasar itu sebagai calon gubernur yang sedianya dipaketkan dengan I Ketut Sudikerta.
Lantaran tak ada titik temu, maka Rai Mantra dipaketkan dengan dirinya selaku Ketua DPD Partai Demokrat Bali.
"Kenapa kami mendorong Pak Rai Mantra, karena berdasarkan kehendak rakyat Bali. Kami bergerak atas dasar keinginan dan kebutuhan rakyat Bali," ujarnya.
Partai Demokrat,  Mudarta melanjutkan, sesungguhnya menciptakan Pilgub Bali head to head. Namun, lantaran tak ada titik temu, Pilgub Bali dipastikan memiliki tiga kandidat yang akan dipilih masyarakat.
"Semangat kami sesungguhnya adalah head to head. Tapi, kalau memang tidak ada titik temu, bukan tidak mungkin kami mengusung kandidat sendiri," tuturnya.Â