Akbar Tandjung: Bisa Terjadi Kiamat di Golkar
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA – Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung, mengatakan kasus yang menjerat Ketua Umum Setya Novanto bisa membuat partainya terus mengalami penurunan. Sebagai politikus senior Golkar, ia merasa prihatin dan khawatir.
"Saya juga tentu sangat prihatin, sangat sedih. Bukan saja prihatin sedih, tapi juga sangat khawatir, kalau tidak dikatakan takut. Kenapa, dengan adanya kasus yang dialami oleh saudara Setya Novanto, memperlihatkan opini publik terhadap Golkar itu mengalami tren penurunan," kata Akbar di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa, 14 November 2017.
Ia mengatakan, mengacu setiap hasil pemilu, tren Golkar sejak awal Reformasi sampai sekarang terus mengalami penurunan. Hal ini yang ia khawatir dan takutkan. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai terus mengalami penurunan.
"Sekarang saya dengar sudah sekitar 7 persen. Kalau tren penurunan itu terus 6 persen, 5 persen, bahkan kemudian bisa di bawah 4 persen," lanjut mantan Ketua DPR tersebut.
Menurut dia, bila tren menurun sampai di bawah 4 persen, maka bisa dikatakan sebagai catatan buruk Golkar.
"Boleh dikatakan ya dalam bahasa saya, bisa terjadi kiamat di Partai Golkar ini. Kenapa? Golkar bisa tidak punya wakil di DPR," tuturnya.
Padahal, kata dia, dengan membandingkan pencapaian Golkar selama ini di era Orde Baru selalu di atas 60 persen. Bahkan paling tidak saat Pemilu 1987 dan Pemilu 1997 mencapai di atas 70 persen.
"Bayangkan kalau sampai di bawah 4 persen berarti tidak punya hak untuk mempunyai anggota di DPR. Wah ini yang saya takutkan," kata Akbar. (ase)