PKS: Jangan Lagi Diskreditkan Ulama sebagai Anti NKRI

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA – Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia tak bisa dipisahkan dari kontribusi kalangan ulama dan santri. Sejarah mencatat, ulama menjadi pahlawan karena menggerakkan santri untuk melawan penjajah.

Ulama Al Azhar akan Kumpul di Kampus Mojokerto Soroti Isu Politik dan Pendidikan

Hal ini disampaikan politikus senior PKS, Jazuli Juwaini dalam acara Silaturahim dan Dialog Kebangsaan dengan Ulama dan 250 Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Kabupaten Serang, Banten.

"Bahkan setelah bangsa ini merdeka kontribusi ulama dan pesantren tidak pernah jeda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Jazuli, dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu, 12 November 2017.

Sepenggal Kisah Abah Guru Sekumpul Saat Berjuang Melawan Penyakit

Jazuli mengingatkan, jasa ulama dan santri yang besar terhadap umat Islam serta proses perjuangan RI harus menjadi catatan penting. Ia menekankan jangan ada lagi pihak-pihak yang coba mendiskreditkan ulama, santri sebagai anti-Pancasila dan anti-NKRI.

"Sementara ada yang mengklaim paling Pancasila, paling nasionalis, dan paling NKRI. Bagaimana mungkin kita anti-Pancasila dan anti-NKRI sedangkan para pendahulu kita, para ulama dan santri pejuang, yang memerdekakan republik ini," ujar Jazuli yang juga Ketua Fraksi PKS DPR tersebut.

Mengenal Abah Guru Sekumpul, Ulama Asli Banjar Keturunan ke-8 Syaikh Arsyad Al-Banjari

Kemudian, ia menyebut laskar ulama seperti Laskar Hisbulloh, Laskar Sabilillah yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan RI. Menurutnya, kalangan ulama dan santri harus berada di garda terdepan dalam mengawal dan menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Karena itu konsensus yang dirumuskan tokoh bangsa, termasuk tokoh umat Islam seperti KH. Wahid Hasyim (NU), Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo," tuturnya.

ilustrasi poligami

Ulama Ini Sebut Poligami Bukan Sunnah, karena...

Kesimpulan dari berbagai pendapat ini adalah bahwa sunnah yang sebenarnya adalah mencukupkan diri dengan satu istri.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2025