Golkar Pilih Emil, Dedi Diibaratkan Seperti Boy Sadikin

Ketua Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Reza Fajri.

VIVA – Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan penjajakan dengan PDI Perjuangan terkait peluang maju ke Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Meski belum menyatakan secara bulat, namun jalan yang dilakukan Dedi lantaran karena tak dipilih Golkar.

Debat Perdana Pilgub Jabar 2024, Adu Argumen Diwarnai Canda Tawa

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan upaya Dedi dengan mendaftar lewat pintu lain seperti kasus politikus PDIP Boy Sadikin menjelang Pilgub DKI Jakarta.

Seperti diketahui, dalam Pilgub DKI 2017, PDIP memilih mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat. Pilihan politik ini membuat Boy hengkang dari PDIP dan melepaskan jabatan sebagai Ketua DPD DKI Jakarta. Ia pun bergabung dengan tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pengurus HMT Diminta Bersatu Menangkan Acep-Gita di Pilgub Jabar

"Ini seperti contoh pak Boy Sadikin yang hengkang dan menjadi salah satu timses Anies-Sandi di Pilgub. Ini terjadi karena PDIP tak mendukung Boy untuk maju," kata pengamat yang akrab disapa Wiwiek tersebut, Senin, 30 Oktober 2017.

Namun, bila memang Dedi pilih berlabuh ke partai lain untuk maju itu adalah hak Bupati Purwakarta tersebut. Tapi, yang perlu menjadi catatan Golkar adalah mesin parpol di Jawa Barat sudah lama bekerja untuk Dedi Mulyadi. Potensi suara pendukung Dedi tetap ikut bila pindah ke parpol lain bisa tetap terjadi.

Karakteristik Pemilih Jabar Unik, Kejutan di Pilgub Bisa Kembali Terjadi di 2024

"Itu tidak menutup kemungkinan kalau beliau mencalonkan diri. Kita bisa tahu nanti bagaimana pilihan Dedi. Kecuali Dedi enggak ikut kita kan enggak tahu sejauh mana pengaruh Dedi terhadap konstituennya," tuturnya.

Baca Juga: Pilih Emil Ketimbang Dedi, Golkar Ingin Menang di Jabar

PDIP Rumah Tepat

Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan mestinya Golkar bisa berkomunikasi secara matang dengan Dedi dan kader akar rumput di Jawa Barat. Bila seperti sekarang yang terjadi maka komunikasi politik kepengurusan pusat era Setya Novanto dengan kader Golkar Jabar dipertanyakan.

Dedi pun harus menjadi kader yang kuat bila memang ingin maju ke Pilgub Jabar. Tak masalah bila memang harus pindah ke parpol lain.

"Dedi jangan cengeng. Kalau sadar elektabilitasnya tinggi ya pindah ke parpol lain. PDIP adalah rumah yang tepat bagi Dedi. Tinggal membuktikan kalau pilihan Golkar salah," tutur Hendri.

Kemudian, Dedi juga bisa mengambil hati PKS yang punya basis massa Islam di Jabar. "Dedi saya rasa bisa gandeng PKS untuk jadi wakilnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya