Megawati Akui Namanya Sering Dimanfaatkan

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA.co.id –Menjelang pemilihan kepala daerah serentak 2018, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarno Putri, mengakui banyak pihak yang mengatasnamakan dirinya dalam memproklamirkan siapa yang menjadi bakal calon kepala daerah.

Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak, MUI Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Hukumnya Wajib

"Banyak orang yang ingin jadi (pemimpin), dan ini saya suka ngerasa, apa ya, lucu. Karena banyak sekali yang menggunakan nama saya. Semisal, sudah dapat restu ketua umum lah, sudah dekat dengan ketua umum lah, dan sebagainya," ungkap Mega saat mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur provinsi Sulawesi Selatan dan Jawa Timur di DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Minggu 15 Oktober 2017.

Ia pun menegaskan, saat memilih calon, partai pimpinannya tersebut menggunakan surat keputusan atau SK, yang mana di dalamnya terdapat tanda tangan asli Megawati yang menggunakan tinta, bukan hasil copy. Mega menambahkan, SK tersebut sudah dibubuhi kode rahasia yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Dengan demikian, surat tersebut bisa dipastikan kebenarannya.

Ribuan Warga Kota Bogor Gelar Doa Bersama untuk Kesuksesan Dedie-Jenal dalam Pilkada 2024

"Rekomendasi PDIP adalah SK yang hanya ditandatangani oleh ketua umum dan ada tanda rahasianya yang hanya diketahui oleh ketua umum. Jadi, ada beberapa pemalsuan, tanda tangan saya dieber-eber," ujar anak kedua Presiden Soekarno ini.

Megawati menyampaikan, upaya ini dilakukan karena PDIP tidak semata-mata dalam memilih calon pemimpin daerah. Partainya pun tidak pernah menerapkan politik praktis dalam mencatut orang pilihannya. Semasa menjabat sebagai ketua umum, Megawati menegaskan kepada seluruh kader partainya agar tidak sembarangan ketika 'memungut' orang, bahkan untuk eksternal sekalipun.

Tim Dedie-Jenal Siapkan 3.060 Saksi untuk Amankan Pilkada Kota Bogor 2024

"Titik tolak utama adalah mencari orang yang dapat dipasangkan dan dapat menjalankan pemerintahan di daerahnya sebagai pemimpin yang baik. Dalam proses mencari calon, saya katakan kepada jajaran partai untuk tidak sembarangan, untuk bisa menggali, bukan hanya dari internal partai tapi juga eksternal, yang mumpuni di wilayahnya masing-masing," tutur Mega.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hari ini Megawati resmi mengumumkan calon kepala daerah beserta wakilnya untuk provinsi Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Untuk Sulawesi Selatan, Mega mempercayakan Nurdin Abdullah sebagai calon gubernur dan Andi Sudirman sebagai calon wakilnya.

Sedangkan untuk Jawa Timur, Mega memasangkan Saifullah Yusuf, atau akrab disapa Gus Ipul, dengan Abdullah Azwar Anas yang menjadi calon wakil gubernur.

Ilustrasi logistik pilkada (antara)

ICW Catat 33 Provinsi Gelar Pilkada Terindikasi Kuat Punya Paslon Terafiliasi Dinasti Politik

33 dari 37 provinsi yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak pada 27 November 2024 terindikasi kuat memiliki pasangan calon yang terafiliasi dengan dinasti politik.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024