Ridwan Kamil: Tak Ada Intervensi Jokowi Soal Manuver Golkar

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman

VIVA.co.id – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, membantah adanya intervensi Presiden Jokowi dalam dukungan Golkar terhadap dia untuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Menurut Ridwan, hasil komunikasi dengan Golkar di tingkat Dewan Pengurus Pusat (DPP) tidak ada pengaruh luar dari Golkar dalam bernegosiasi soal pemenangan partai untuk Pilgub Jabar.

Exit Poll Indikator: Unggul Sementara, Cagub Jabar Dedi Mulyadi 59.1 %

"Dari pembicaraan saya kira enggak ada yah. Dulu saya inget DPP (Golkar) ini bilangnya dua hal, kami ini ingin menang tidak mau masuk atau memaksakan diri. Kedua, ukuran memilih seorang calon dari survei," kata Ridwan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu 23 September 2017.

Menurut pejabat yang akrab disapa Emil itu, dengan tingkat popularitasnya saat ini, bukan hal aneh jika Golkar bermanuver. "Jadi ada gosip seperti tadi, logikanya saya kan di posisi survei memang selalu di atas," ujarnya.

Debat Pilgub Jabar: Dedi Bicara Kebudayaan Betawi dan Jaminan Kebebasan Beragama

Bahkan, bukan hal wajar jika Golkar saat ini ingin mendukung figur non kader untuk memenangkan Pilgub. "Itu yang menjadi ukuran pertamanya, daripada kalah yah tentulah mencari strategi menang kan, walaupun yang diusung bukan kadernya misalkan," kata Emil.

Dengan situasi tersebut, Emil menegaskan, tidak ada pengaruh Jokowi dalam konstelasi politiknya untuk memenangkan Pilgub Jabar. "Jadi saya kira gosip itu terlalu jauh lah yah," terangnya.

Unggah Momen Pertemuan dengan Anies, Akun Medsos Ahmad Syaikhu Malah Di-bully

Garansi Politik

Sebelumnya, Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Muradi menilai, manuver mengagetkan itu merupakan keputusan untuk garansi politik bagi Ketua Umum Golkar, Setya Novanto, yang saat ini menjadi tersangka kasus korupsi E-KTP.

"Yang desain keluarga besar Golkar. Dengan [mencalonkan] Emil, Setya Novanto tidak akan ditahan. Itu garansi politik," ujar Muradi, Jumat 22 September 2017.

Tidak hanya itu, kata Muradi, keputusan tersebut akan berpengaruh kepada kondusivitas internal Golkar. Bila partai berlambang pohon beringin itu mendukung Emil, secara tidak langsung menstimulus konflik.

"Ini kerugian besar, karena Golkar punya kader yang baik. Dedi Mulyadi sosok yang relevan dan punya bargaining kuat," terang Muradi.

Beberapa hari lalu, beredar surat keputusan tanpa kop nomor surat dan tanggal surat yang memutuskan bahwa Golkar mendukung Ridwan Kamil dipasangkan dengan Daniel Mutaqien di Pilgub Jawa Barat 2018.

Surat tersebut ditandatangani Ketua Umum Golkar, Setya Novanto, dan Sekretaris Jenderal Golkar, Idrus Marham, dengan tandatangan persetujuan dari Ketua Tim Pilkada Pusat Golkar. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya