Polisi Cari Penyebar Hoaks Berbuntut Rusuh di YLBHI

Aksi pengepungan kantor YLBHI oleh sekelompok massa pada Minggu malam, 17 September 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – Polisi masih menelusuri jejak penyebar hoaks atau kabar bohong yang mengawali kerusuhan di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 17 September 2017.

Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Kebakaran Gedung LBH Jakarta

Kabar bohong itu berupa pesan yang disebarkan secara berantai melalui aplikasi komunikasi WhatsApp. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penyidik dari kepolisian masih mengusut pelaku penyebar kabar bohong bahwa ada seminar pro Partai Komunis Indonesia di kantor YLBHI.

Dalam pesan berantai itu, tercantum nama berinisial RI. Polisi akan mengusut, siapa sebenarnya pelaku penyebar pertama kabar bohong itu. "Kami masih cek. Apakah benar dia, masih kami klarifikasi," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis 20 September 2017.

Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Aksi Brutal Oknum TNI Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud

Argo menjelaskan, penyidik telah berupaya menghubungi nomor yang diduga menyebarkan kabar bohong. Namun, nomor tidak aktif. Polisi juga menelisik keberadaan RI untuk menanyakan pesan berantai tersebut. "Makanya kami selidiki keberadaannya di mana. Apa benar dia yang lakukan," ujar Argo.

Eks Ketua YLBHI, Alfons Kurnia Palma

Eks Ketua YLBHI Sebut Ada Kepentingan Politik di Balik Pemeriksaan Hasto dan Kusnadi

Eks Ketua YLBHI Alfons Kurnia Palma memandang pemanggilan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto bersama stafnya Kusnadi oleh KPK, tak berkaitan dengan konteks hukum.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2024