Jelang Pemilu 2019 Generasi Milenial Patut Diperhitungkan
- VIVA.co.id / Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Generasi milenial merupakan sekumpulan warga yang lahir pada tahun 1980-1995. Mereka memiliki ciri khas yang spesifik, terlihat dari kepribadian serta kemampuannya untuk melek pada sejumlah aspek seperti teknologi dan hal-hal kekinian.
Saat ini, generasi milenial perlahan mulai masuk dan memengaruhi laju perkembangan dunia dari segi ekonomi, beragam kebijakan, dan gaya hidup. Khususnya di Indonesia, hal tersebut dikaitkan dengan Pemilu Presiden pada 2019.
Dalam sebuah diskusi terkait generasi milenial dan nasionalisme, disebutkan bahwa generasi tersebut memiliki andil penting dalam pemilu kelak. Terlebih, menurut Ibnu Nadzir, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), populasi pemilih dari kalangan milenial pada 2019 diprediksi mencapai lebih dari 50 persen.
"Artinya pada 2019 ketika ada pemilihan presiden dan partai baru, mereka akan jadi pemilih yang dominan. Sepertinya politikus penting sekali juga untuk memperhatikan bagaimana caranya menangkap aspirasi kelompok milenial," ujarnya, di Populi Center, Jakarta Barat pada Rabu, 20 September 2017.
Peneliti dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI tersebut mengatakan bahwa calon pemimpin mesti memutar otak demi meraih hati para milenial. Saat ini, terlihat beberapa dari politikus telah aktif menggunakan cara tersebut.
"Hal itu telah kita lihat semisal Jokowi yang sudah pakai meme dan video, kemarin Anies Baswedan juga begitu, dia bikin Instagram, tanya jawab, dan lain-lain," kata Ibnu.
Kesadaran strategi kampanye untuk menyasar generasi milenilal,, kini mulai tampak dan intens dilakukan oleh para calon. Menurut Ibnu, hal tersebut selayaknya dilakukan jika mereka masih ingin relevan dalam kancah perpolitikan Tanah Air.